Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah memperkirakan jumlah warga prasejahtera atau miskin selama pandemi Covid-19 akan meningkat. Kendati demikian pemerintah belum memiliki perkiraan resmi terkait angka kemiskinan terbaru.
Menteri Sosial Juliari P Batubara mengatakan pemerintah telah masih melakukan pendataan terhadap dampak Covid-19. Pendataan ini masih dalam progres seiring dengan upaya pemerintah menjalankan program jaring pengaman sosial.
“Tentunya kami antisipasi bahwa jumlah keluarga miskin pascaCovid-19 kemungkinan bertambah. Beberapa lembaga survei menyebut 10 persen, ada yang 12 persen,” katanya saat konferensi pers virtual, Jumat (8/5/2020).
Kendati begitu, dia mengakui bahwa pemerintah belum bisa memberikan angka pasti peningkatan tersebut.
“Saat ini kami sampaikan bahwa kami belum bisa memberikan angka pasti. Kami antisipasi akan meningkat jumlahnya,” terangnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, saat ini pemerintah masih menghimpun data warga terdampak Covid-19 melalui RT maupun RW.
Baca Juga
Adapun dalam penyaluran bantuan sosial melalui Kementerian Sosial maupun Kementerian Desa, pemerintah menggunakan data yang ada ditambah dengan laporan dari dari RT dan RW. Laporan di tingkat bawah dihimpun pemerintah daerah dan disampaikan ke pusat.
“Kita sedang himpun data real kemiskinan yang sedang dihimpun,” ujarnya.