Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Update Covid-19: Angka Kematian Lampaui 250.000, California Longgarkan Lockdown

Jumlah kasus kematian akibat Covid-19 di seluruh dunia mencapai total 251.960 jiwa, dengan jumlah kematian terbanyak masih diduduk Amerika Serikat dengan 69.722 jiwa.
Sebuah mobil bersiap membawa jenazah korban virus corona di Guayaquil, Ekuador. Kota itu belakangan berpenampilan horor akibat begitu banyak jenazah diletakkan di tepi-tepi jalan akibat pemerintah dan masyarakat tak lagi mampu menangani korban virus Covid-19./Bloomberg
Sebuah mobil bersiap membawa jenazah korban virus corona di Guayaquil, Ekuador. Kota itu belakangan berpenampilan horor akibat begitu banyak jenazah diletakkan di tepi-tepi jalan akibat pemerintah dan masyarakat tak lagi mampu menangani korban virus Covid-19./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Jumlah kasus kematian akibat virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di seluruh dunia melampaui 250.000 jiwa hingga hari ini, Selasa (5/5/2020).

Dikutip dari www.worldometers.info, jumlah kasus kematian akibat Covid-19 di seluruh dunia mencapai total 251.960 jiwa, dengan jumlah kematian terbanyak masih diduduk Amerika Serikat dengan 69.722 jiwa.

Negeri Paman Sam ini mencatat 1.125 kasus kematian baru dalam 24 jam terakhir, angka kematian harian terendah sejak awal April 2020.

Menyusul Amerika Serikat, Italia mencatat angka kematian tertinggi dengan 29.079 orang, disusul Inggris, Spanyol, dan Prancis sebanyak 28.734, 25.428, dan 25.2015 korban jiwa.

Secara jumlah kasus, AS mencatat jumlah infeksi sebanyak 1,21 juta jiwa hingga hari ini, meningkat 24.204 kasus dalam 24 jam terakhir, yang terendah sejak akhir Maret. Bahkan di New York, jumlah infeksi harian merupakan yang terendah sejak pertengahan Maret dengan 3.491 infeksi baru dalam 24 jam terakhir.

Berturut-turut menyusul banyaknya jumlah kasus di AS adalah Spanyol, Italia, Inggris, Prancis, dan Jerman (lihat tabel).

Sementara itu, negara bagian California akan mulai melonggarkan lockdown pada hari Jumat dengan mengijinkan toko menjual barang-barang seperti buku, pakaian, dan bunga secara terbatas.

Gubernur Gavin Newsom mengumumkan perubahan pada hari Senin, mengatakan negara bagian yang paling padat penduduknya di AS ini telah memperlambat penyebaran virus dan memungkinkan lebih banyak aktivitas komersial.

Sambil tunduk pada tekanan dari daerah pedesaan, Newsom mengatakan, masing-masing daerah dapat melonggarkan aturan wajib tinggal di rumah lebih jauh, jika mereka secara efektif dapat melacak infeksi.

"Kami benar-benar ada pada suatu titik momentum penguatan dalam pandemi ini," kata Newsom, Senin (4/5), seperti dikutip Bloomberg.

Negara bagian itu melaporkan 39 kematian baru pada Senin, angka terendah dalam tiga minggu terakhir.

 

Update Virus Corona 10 Negara Teratas

Negara

Jumlah Kasus Terbanyak

Jumlah Korban Jiwa

Jumlah Pasien Sembuh

Amerika Serikat

1.212.326

69.722

187.283

Spanyol

248.301

25.428

151.633

Italia

211.938

29.079

82.879

Inggris

190.584

28.734

N/A

Prancis

169.462

25.201

51.371

Jerman

166.152

6.993

132.700

Rusia

145.268

1.356

18.095

Turki

127.659

3.461

68.166

Brazil

107.844

7.328

45.815

Iran

98.647

6.277

79.379

Sumber: worldometers

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper