Bisnis.com, JAKARTA - Penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) mampu menurukan laju replikasi kasus Corona (Covid-19) di Bodebek (Bogor, Depok, Bekasi) sebesar 20 dari 27 persen menjadi 7 persen.
Data penurunan Hal itu diapaparkan Gubernur Jawa Barat Ridwan melalui akun Istagramnya @ridwankamil, Minggu (3/5/2020).
"Sebelum PSBB indeks angka reproduksi (Re) Corona sekitar 1,27. Setelah PSBB turun menjadi 1,07," tutur Ridwan Kamil.
Re adalah angka replikasi Corona secara keseluruhan hingga waktu kasus terakhir. Nilainya menunjukkan setiap adanya 1 kasus kan memicu beberapa kali lipat replikasi kasus di waktu berikutnya dalam rentang waktu 14 hari masa inkubasi Corona.
Ridwan Kamil mencoba membandingkan angka kasus per 15 April dengan per 28 April.
Jadi angka 1,27 menunjukkan bahwa setiap 100 kasus positif Corona bertambah menjadi 127 kasus pada 14 hari kemudian atau meningkat 27 persen.
Setelah PSBB, angka Re turun menjadi 1,07, artinya dari 100 kasus positif Corona bertambah menjadi 107 kasus atau kenaikannya hanya 7 persen.
Dengan kata lain terjadi penurunan laju pertambahan sebesar 20 Persen dari 27 persen menjadi 7 persen. Data penurunan kasus Corona di Bodebek selengkapkan bisa disimak dari tautan Fakta Penurunan Corona Bodebek di bawah artikal ini.
Ridwan Kamil menambahkan reproduksi kasus Corona di Bandung Raya juga turun signifikan setelah menerapkan PSBB.
Dari data yang dia paparkan, reproduksi kasus Corona di Bandung Raya turun dari 1,17 menjadi 1,08.
"Sebaliknya Kota/Kab yang tidak PSBB tidak terlalu membaik indeks reproduksi Coronanya, dan sekarang di angka 1,13," lanjut Ridwan Kamil.
Berdasarkan data yang dipaparkan Ridwan Kamil, angka reproduksi kasus Corona di kota/kabupaten non-PSBB hanya turun tipis rai 1,16 menjadi 1,13.
Itulah menjadi asalan Ridwan Kamil untuk menerapkan PSBB secara menyeluruh di provinsi Jawa Barat mulai Rabu 6 Mei 2020.
"Target se Jawa Barat adalah indeks reproduksi Corona harus dibawah 1 mendekati 0," tegas Ridwan Kamil.