Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 20 negara, termasuk Inggris, Perancis dan Malaysia, bergabung bersama WHO untuk menegaskan komitmen 'Kesepakatan Akses – COV baru'.
Langkah ini bertujuan memastikan bahwa masyarakat dunia memiliki akses yang sama untuk vaksin dan perawatan virus Corona, serta meningkatkan pasokan vaksin secara global, setelah disetujui penggunaannya, guna membantu mencegah datangnya gelombang kedua wabah Covid-19.
Ini adalah perjanjian global yang belum pernah terjadi sebelumnya antara organisasi kesehatan internasional dan negara-negara dunia.
Dikutip dari rilis Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia, Selasa (28/4/2020), ide ini dicetuskan Inggris pada pertemuan G20 bulan lalu. Saat itu, Inggris menyerukan agar negara-negara bekerja sama dalam memerangi Covid-19.
Komitmen baru dalam perjanjian tersebut mengikuti lobi internasional yang berkelanjutan dari pemerintah Inggris untuk meningkatkan kerja sama global dalam pandemi, termasuk pada pertemuan keuangan G20 dan Bank Dunia pekan lalu.
Kesepakatan ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
Baca Juga
1. Menyediakan akses ke perawatan, teknologi, dan vaksin baru di seluruh dunia
2. Komitmen global terhadap penelitian dan mengkoordinasikan upaya mengatasi pandemi dan
mengurangi infeksi
3. Mengambil keputusan bersama untuk merespon pandemi, dengan mengakui bahwa
penyebaran virus di satu negara bisa berdampak di semua negara
4. Belajar dari pengalaman dan menyesuaikan respon global
5. Bertanggung jawab, kepada komunitas yang paling rentan dan seluruh dunia.
Sebagai bagian dari perjanjian ini, Kedubes Inggris untuk Indonesia mengungkapkan WHO juga mengumumkan penunjukan dua Utusan Khusus baru untuk memimpin kerja sama global dalam penelitian vaksin dan membantu memastikan akses yang sama ke semua vaksin yang berhasil.
Mantan kepala produsen obat GlaxoSmithKline (GSK) Sir Andrew Witty dan Ketua Dewan GAVI Dr. Ngozi Okonjo-Iweala.
Perjanjian Akses-COV yang diumumkan oleh WHO ini akan mendukung kerja sama dalam penelitian, pengembangan, dan produksi vaksin, perawatan, dan teknologi baru untuk memerangi virus Corona.