Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasien Sembuh dari Covid-19: DKI 363 Orang, Jateng 89

Wilayah DKI mencatat jumlah kesembuhan pasien Covid-19 paling tinggi di Indonesia. Hingga Selasa (28/4/2020) pukul 12.00 WIB jumlah pasien sembuh di DKI Jakarta mencapai 363 orang.
Juru Bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto. JIBI/Bisnis-Nancy Junita
Juru Bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto. JIBI/Bisnis-Nancy Junita

Bisnis.com, JAKARTA - Wilayah DKI mencatat jumlah kesembuhan pasien Covid-19 paling tinggi di Indonesia. Hingga Selasa (28/4/2020) pukul 12.00 WIB jumlah pasien sembuh di DKI Jakarta mencapai 363 orang.

Hari ini, Juru Bicara Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyebutkan lima provinsi dengan catatan kesembuhan tertingggi.

Yuri menyebutkan angka kesembuhan di DKI mencapai 363 orang, Jatim 144, Sulawesi Selatan 108, Jabar 103 dan Jateng 89 orang.

Jika dijumlahkah dengan angka kesembuhan di daerah lain, total hingga Selasa (28/4/2020) pukul 12.00 WIB terdapat 1.254 orang yang dinyatakan sembuh.

Pasien Sembuh dari Covid-19: DKI 363 Orang, Jateng 89

Selain itu, Yuri juga menyebutkan soal penerapan PSBB di wilayah Indonesia.

"Hari ini beberapa daerah,  Surabaya Sidoarjo dan Gresik mulai PSBB. Kami yakin masyarakat bisa melaksanakan dengan baik," ujar Yuri.

Lebih jauh dia menyebutkan hingga hari ini terdapat 2 provinsi dan 22 kabupaten/kota yang sudah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Dia meyakini dengan disiplin masyarakat menjalankan PSBB penularan Covid-19 di sejumlah daerah bisa dicegah.

Yuri juga menyebutkan soal layanan konsultasi medis melalui teknologi. Dengan begitu masyaeakat tidak perlu ke luar rumah.

Disebutkan Yuri lebih dari 300 ribu masyarakat sudah memanfaatkan layanan konsultasi dengan telemedicine. Layanan ini diselenggarakan oleh banyak pihak mulai dari asosiaso telemedicine, BUMN hingga masyarakat lainnya. layanan ini dinilai penting untuk memberi info yang benar  dan pada akhirnya bermanfaat dalam  menanggulangi Covid 19.

"Ini akan sangat berpengaruh pada beban rumah sakit karena kalau proses penularan tidak dihentikan akan semakin banyak yang sakit dan semakin banyak yang dirawat sehingga beban untuk menanggulangi yang sakit pun semakin berat," ujar Yuri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper