Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menhub Budi Karya Siap Donasikan Plasma Darah untuk Serum Covid-19

Konsorsium Covid-19 tengah mempersiapkan uji klinis serum pasien positif Covid-19 yang sembuh untuk digunakan sebagai obat alternatif selain Avigan.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi./Bisnis-Rinaldi M. Azka
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi./Bisnis-Rinaldi M. Azka

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan dirinya bersedia memberikan plasma darah miliknya untuk dijadikan serum bagi perawatan pasien Covid-19 setelah dinyatakan sembuh.

Pasalnya, plasma darah dari pasien terinfeksi yang sudah dinyatakan sembuh dapat dijadikan serum sebagai pendamping obat Avigan dalam perawatan pasien.

“Terkait plasma darah saya justru sudah dimandatkan oleh RSPAD, dan saya mau. Kapan saja jika diminta saya bersedia karena itu berguna untuk masyarakat,” kata dia melalui video virtual kepada awak media, Jakarta, pada Senin (27/4/2020).

Konsorsium Covid-19 tengah mempersiapkan uji klinis serum pasien positif Covid-19 yang sembuh untuk digunakan sebagai obat alternatif selain Avigan bagi perawatan pasien terkait dengan Covid-19.

“Kami sudah dua Minggu ini mempersiapkan untuk menggunakan serum pasien positif yang sembuh ke dalam uji klinis. Biasanya bukan mengganti obat Avigan, tetapi dipakai secara bersama-sama,” kata Ketua Konsorsium Covid-19 Ali Ghuron Mukti melalui pesan tertulis kepada Bisnis, Jakarta, pada Jumat (24/4/2020).

Dia menerangkan serum pasien yang sembuh itu mengandung antibodi yang spesifik terhadap virus Corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Ihwal antibodi itu, dia menjelaskan, puncaknya terbentuk di tubuh pasien yang sembuh pada hari ke-21 sampai dengan 28.

“Biasanya puncak antibodi di tubuh pasien sembuh terbentuk di hari ke-21 sampai 28,” ujarnya.

Dia menuturkan langkah itu pertama kali dipraktikan oleh seorang profesor di John Hopkins lalu mendapatkan izin terbatas dari Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat. Lantas, dia melanjutkan, banyak rumah sakit di Amerika Serikat mulai menggunakannya.

“Di Indonesia sendiri, RSPAD Gatot Subroto sudah mulai untuk menerapkannya,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper