Bisnis.com, JAKARTA - Warga Pyongyang, Ibu Kota Korea Utara dilaporkan melakukan panic buying terhadap bahan-bahan makanan pokok pada pekan ini sehingga membuat beberapa stok kosong.
Berdasarkan lapooran media setempat, NK News, dikutip Bloomberg, Kamis (23/4/2020), aksi panic buying tersebut kemungkinan diakibatkan ketatnya peraturan di Pyongyang untuk menanggulangi pandemi Covid-19.
Awalnya, kosongnya stok tersebut hanya terbatas pada buah-buah impor dan sayuran. Tetapi, lama kelamaan diikuti dengan bahan-bahan pokok lainnya.
Sebelumnya, Korea Utara menutup perbatasannya dengan China pada Januari lalu, ketika China mulai dilaporkan mengalami kenaikan kasus positif virus corona. Meski rezim Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un bersikeras mengklaim bahwa tidak ada kasus positif Covid-19 di negara tersebut, Amerika Serikat meragukan pernyataan itu.
Kekurangan makanan merupakan hal yang bisa terjadi di Korea Utara, salah satu negara dengan tingkat kemiskinan tertinggi. Bahkan pada 1990, kelaparan telah merenggut sekitar 10 persen dari populasi negara tersebut, berdasarkan estimasi banyak pihak.
Wabah virus corona berpotensi memperparah kondisi di Korea Utara. World Food Program (WFP) yang diinisiasi Perserikatan Bangsa-bangsa memperingatkan negara itu bahwa tekanan ekonomi akibat virus ini bakal memicu kelaparan di negara berkembang.
WFP yang juga beroperasi di Korea Utara ini menyebutkan sekitar 40 persen populasi di negara ini menderita kurang gizi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel