Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

100 Ribu Pasien di Puncak Pandemi Covid-19, Apakah Faskes Sudah Siap?

Dia mencontohkan jika puncak tertinggi mencapai 100 ribu kasus positif mengacu pada sejumlah model prediksi. Dari data sekarang, dia menggarisbawahi, pasien positif yang dirawat di rumah sakit hanya sekitar 80 persen. Jika saat ini ada 7 ribu pasien maka yang dirawat di rumah sakit hanya sekitar 5 ribu pasien.
Petugas medis memeriksa kesiapan alat di ruang ICU Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). Presiden Joko Widodo yang telah melakukan peninjauan tempat ini memastikan bahwa rumah sakit darurat ini siap digunakan untuk karantina dan perawatan pasien Covid-19. Wisma Atlet ini memiliki kapasitas 24 ribu orang, sedangkan saat ini sudah disiapkan untuk tiga ribu pasien. ANTARA FOTO/Kompas/Heru Sri Kumoro/Pool
Petugas medis memeriksa kesiapan alat di ruang ICU Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). Presiden Joko Widodo yang telah melakukan peninjauan tempat ini memastikan bahwa rumah sakit darurat ini siap digunakan untuk karantina dan perawatan pasien Covid-19. Wisma Atlet ini memiliki kapasitas 24 ribu orang, sedangkan saat ini sudah disiapkan untuk tiga ribu pasien. ANTARA FOTO/Kompas/Heru Sri Kumoro/Pool

Bisnis.com, JAKARTA  - Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio mengatakan hal yang krusial untuk diantisipasi terkait pandemi Covid-19, seberapa tajam grafik puncak penyebaran virus corona dibanding dengan ketersediaan fasilitas kesehatan di Indonesia.

“Sebenarnya tidak cukup pada kapan puncak itu berakhir, tetapi seberapa tinggi puncaknya atau seberapa tajam kurvanya,” kata dia saat memberi keterangan di dalam diskusi virtual Satu Asa Lawan Covid-19 Lembaga Survei Kedai Kopi, Jakarta, pada Rabu (22/4/2020).

Dia mencontohkan jika puncak tertinggi mencapai 100 ribu kasus positif mengacu pada sejumlah model prediksi. Dari data sekarang, dia menggarisbawahi, pasien positif yang dirawat di rumah sakit hanya sekitar 80 persen. Jika saat ini ada 7 ribu pasien maka yang dirawat di rumah sakit hanya sekitar 5 ribu pasien.

“Kita bisa bayangkan jika jumlah terinfeksi di puncak nanti sekitar 100 ribu, berarti rumah sakit hanya bisa menampung 80 persen atau sekitar 80 ribu pasien, pertanyaannya apakah fasilitas kesehatan kita sudah siap,”ujarnya.

Dia menegaskan perawatan di rumah sakit akan sangat menentukan tingkat kesembuhan pasien.

”Jangan sampai jumlah pasien melebihi kapasitas fasilitas kesehatan dan sisanya tergeletak di koridor rumah sakit ,”tuturnya.

Pemerintah mencatat adanya penambahan kasus baru pasien positif Covid-19 di Indonesia, sebanyak 283 orang, sehingga total pasien terkonfirmasi Covid-19 menjadi 7.418 kasus. 

Juru Bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan data tersebut diperoleh hingga Rabu (22/4/2020).  

Menurutnya, data terbaru itu dihimpun dari seluruh rumah sakit yang merawat pasien Covid-19 di seluruh Indonesia. Penambahan kasus positif Covid-19 itu diperoleh dari hasil pemeriksaaan polymerase chain reaction (PCR).  

"Maka, total pasien yang positif kini yang telah terkonfirmasi menjadi 7.418 kasus," jelas Yuri, sapaan Yurianto, dalam konferensi pers, Rabu (22/4/2020).

Selain itu, ada penambahan kasus meninggal sebanyak 18 orang. Dengan demikian, hingga saat ini sudah ada 635 orang yang meninggal akibat virus SARS-CoV-2 di Indonesia. 

Di sisi lain, ada sebanyak 71 pasien yang dinyatakan sembuh. Dengan begitu, total ada 913 pasien yang telah sembuh. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper