Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perbankan Eropa Bersiap Hadapi 'Badai' akibat Corona

Wabah corona memukul debitur bank, terutama segmen korporasi. Hal ini berdampak pada peningkatan provisi dan kredit bermasalah perbankan di Eropa.
Ilustrasi Bank/Istimewa
Ilustrasi Bank/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Industri perbankan di Eropa bersiap menghadapi tekanan akibat virus corona (Covid-19). Sektor ini telah berada dalam kondisi yang kurang baik, bahkan sebelum corona mewabah.

Dilansir dari Bloomberg, Rabu (22/4/2020), di Jerman, Deutsche Bank AG melihat kinerja penyaluran kredit berpotensi memberatkan pendapatan, sementara Commerzbank AG disebutkan mulai menyisihkan dana yang lebih besar untuk pencadangan.

Bank-bank di Italia pun menghadapi kemungkinan kenaikan kredit bermasalah setelah bertahun-tahun menyelesaikan kondisi ini.

Sementara itu, bank-bank di Swiss menunjukkan pengecualian karena UBS Group AG dan Credit Suisse Group AG telah mengindikasikan jika pendapatan bakal tumbuh.

Rerata harga saham bank-bank Eropa dibandingkan dengan book value berada 50 persen dari level bank-bank Amerika Serikat, terendah kedua sejak rekor pada 2012, di mana hanya 48 persen karena krisis utang Eropa.

Bank-bank di Benua Biru bersiap melaporkan kontraksi akibat lockdown yang berdampak pada pendapatan debitur korporasi mereka, dengan ketidakpastian kapan krisis corona berakhir dan jumlah bantuan yang akan diberikan oleh pemerintah.

Provisi untuk potensi kredit bermasalah akan menjadi fokus utama bank-bank Eropa. Pada minggu lalu, beberapa bankir senior dan regulator menyatakan perbankan Eropa mulai menaikkan pencadangan.

Rantai pasok global yang terganggu akibat virus corona memukul bank-bank yang fokus menyalurkan kredit ke sektor korporasi dan perdagangan.

Commerzbank akan menaikkan dua kali lipat pencadangangan pada kuartal ini dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, UniCredit SpA akan menaikkan 55 persen provisi, berdasarkan para analis yang disurvei oleh Bloomberg.

Peningkatan provisi bank-bank Eropa masih di bawah perbankan AS, tetapi kenaikan di Benua Biru bakal berlanjut sampai akhir tahun ini. Penyaluran kredit baru juga diperkirakan menurun.

Sebelumnya, industri perbankan di AS telah menyisihkan miliaran dolar pada kuartal pertama untuk provisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper