Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Badan Pangan PBB: Bencana Kelaparan Akut Menghantui 265 Juta Orang

World Food Programme mengingat sejumlah negara di dunia tidak memiliki jaring pengaman sosial yang baik, sehingga penduduk miskin menjadi kelaparan.
Ilustrasi - Warga beraktivitas di permukiman yang terletak di bantaran Sungai Cisadane, Bogor, Jawa Barat, Rabu (4/10)./ANTARA-Yulius Satria Wijaya
Ilustrasi - Warga beraktivitas di permukiman yang terletak di bantaran Sungai Cisadane, Bogor, Jawa Barat, Rabu (4/10)./ANTARA-Yulius Satria Wijaya

Bisnis.com, JAKARTA Bencana kelaparan menjadi ancaman lanjutan setelah wabah virus corona atau Covid-19 menyebar. Badan Pangan Perserikatan Bangsa Bangsa (United Nations World Food Programme) menilai wabah menambah 135 juta orang masuk ke kelompok sulit mendapatkan makanan.

Dengan tambahan penduduk dengan kemiskinan ekstrim ini, saat ini terdapat 265 juta orang di seluruh dunia dalam kategoti tersebut.

WFP menyebutkan dibutukan anggaran US$10-US$12 miliar untuk mendanai program bantuannya tahun ini. Upaya ini agar tidak terus bertambah penduduk yang kesulitan pangan.

"Covid-19 berpotensi menjadi bencana bagi jutaan orang. Kita harus bersatu untuk menangani ini.Biayanya akan terus bertambah jika tidak tertanggulangi. Banyak korban jiwa dan banyak mata pencaharian yang hilang," kata Arif Husain, kepala ekonom dan direktur penelitian, penilaian dan pemantauan WFP seperti dikutip dari Aljazeera.com, Rabu (22/4/2020).

Husain mengatakan sangat penting untuk bertindak cepat untuk mencegah orang-orang yang sudah hidup miskin dan menjual aset mereka tidak jatuh dalam kondisi kelaparan. Dalam beberapa kasus, WFP melihat para petani miskin menjual alat bekerja atau lembu mereka. Hal itu bisa berdampak buruk bagi produksi pangan dunia selama bertahun-tahun, katanya.

"Ini adalah orang-orang yang kami khawatirkan, mereka yang baik-baik saja sebelum Covid-19, sekarang berubah," katanya seperti dikutip Theguardian.com.

Dia mengaku benar-benar khawatir tentang nasib penduduk di negara-negara dengan jaring pengaman sosial yang lemah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Anggara Pernando
Sumber : Aljazeera/Guardian
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper