Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Melesat Tajam, Ada Apa Dengan Dolar HK?

Otoritas Moneter Hong Kong perlu mematok penjualan mata uang dengan harga 7,75 per dolar AS untuk mempertahankan pita perdagangan jika pesanan tidak dipenuhi.
Chief Executive Hong Kong Carrie Lam berbicara dalam konferensi pers di Hong Kong, China, Sabtu (15/6/2019)./Reuters-Athit Perawongmetha
Chief Executive Hong Kong Carrie Lam berbicara dalam konferensi pers di Hong Kong, China, Sabtu (15/6/2019)./Reuters-Athit Perawongmetha

Bisnis.com, JAKARTA - Hong Kong berada di ambang masalah terkait dengan penjualan dolar lokalnya untuk pertama kalinya sejak 2015.

Masalah ini muncul setelah nilai tukar mata uangnya naik paling kuat melawan dolar AS.

Menurut data Bloomberg, dolar Hong Kong tercatat pada angka 7,75 per dolar AS hari ini. Otoritas Moneter Hong Kong perlu mematok penjualan mata uang dengan harga 7,75 per dolar AS untuk mempertahankan pita perdagangan jika pesanan tidak dipenuhi.

Apresiasi pada mata uang Hong Kong adalah cerminan kesenjangan yang semakin lebar antara biaya pinjaman lokal dan biaya yang ada di AS, alih-alih kepercayaan investor terhadap prospek Hong Kong. Spread suku bunga membuat mata uang lokal lebih menarik untuk ditahan versus dolar AS.

"Kita mungkin melihat pasangan mata uang sering menyentuh 7,75 di sesi mendatang untuk memicu intervensi," kata Carie Li, ekonom di OCBC Wing Hang Bank Ltd dilansir Bloomberg, Selasa (21/4/2020).

Dia menambahkan suku bunga lokal akan turun dan tenor satu bulan kemungkinan akan meluncur menuju 1 persen setelah akhir April dari 1,59 persen saat ini.

Hong Kong secara efektif mengimpor kebijakan moneter AS berkat patokan mata uang. Intervensi untuk membeli dolar lokal pada 2018 dan 2019 membantu mengecilkan saldo agregat di kota tersebut, sebuah indikator pasokan uang antar bank - sebesar 70 persen menjadi 54 miliar dolar Hong Kong.

Pasokan uang tunai yang terbatas telah membantu memperkuat volatilitas dalam Hibor. Biaya pinjaman satu bulan baru-baru ini relatif tertinggi sejak 1999.

Stephen Chiu, ahli strategi pertukaran mata uang asing dan kurs di Bloomberg Intelligence mengatakan mata uang ini kemungkinan akan tetap dekat pada angka 7,75 sepanjang kuartal kedua.

Ini berarti bank sentral dapat meningkatkan saldo agregat lebih dari 100 miliar dolar Hong Kong melalui pensiunnya sejumlah uang kertas yang beredar dan melakukan intervensi pada akhir yang kuat.

Hong Kong telah menderita pukulan ganda gangguan ekonomi akibat protes antipemerintah sepanjang tahun lalu dan pandemi virus Corona. Fitch Ratings menurunkan peringkat utang mata uang asing jangka panjang Hong Kong ke AA- dari AA, dengan prospek stabil. Lembaga pemeringkat mengatakan produk domestik bruto nyata kota itu diperkirakan turun 5 persen tahun ini setelah penurunan 1,2 persen pada 2019.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper