Bisnis.com, JAKARTA - Novartis AG akan menjalankan studi di AS terhadap hidroklorokuin untuk pengobatan Covid-19, upaya terbaru guna menentukan apakah obat malaria ini dapat membantu melawan pandemi.
Obat malaria berusia 65 tahun itu akan diuji terhadap plasebo dan dalam kombinasi dengan antibiotik azithromycin dalam sebuah penelitian terhadap sekitar 440 pasien yang dirawat di rumah sakit.
Dilansir melalui Bloomberg, produsen obat asal Swiss itu berharap hasil uji coba dapat keluar paling cepat pada awal musim panas.
"Kita benar-benar perlu mencari tahu apakah hidroklorokuin adalah pengobatan yang efektif untuk Covid-19 dan menjawab pertanyaan secara ilmiah," kata kepala pengembangan obat global Novartis, John Tsai, seperti dikutip melalui Bloomberg, Senin (20/4/2020).
Novartis akan merekrut pasien Covid-19 dengan gejala sedang hingga berat untuk penelitian di mana baik pasien maupun dokter tidak tahu siapa yang menerima obat, kunci untuk menghilangkan bias.
Produsen obat yang berbasis di Basel, Swiss, tersebut juga akan menguji kadar dosis dalam takaran yang dinilai tepat untuk pasien. Mereka berencana untuk menguji dosis 600 miligram pada hari pertama perawatan dan dilanjutkan dengan dosis 200 miligram tiga kali sehari.
Baca Juga
"Semakin cepat kita dapat merekrut pasien, semakin cepat kita akan mendapatkan hasilnya, jadi kita akan bergerak sangat cepat dalam hal mendapatkan umpan balik tentang ini," kata Tsai.
Permintaan hidroklorokuin yang murah dan dapat diproduksi oleh produsen obat manapun terus melonjak.
Sanofi SA sebelumnya mengatakan bahwa perusahaan akan menyumbangkan 100 juta dosis hidroklorokuin ke 50 negara.
Sementara Novartis berjanji menyumbangkan hingga 130 juta tablet untuk memasok upaya penelitian klinis global dan membuat kekayaan intelektual tersedia jika obat terbukti efektif melawan Covid-19.
Novartis juga mengatakan bahwa mereka dapat menguji dua obat baru terhadap virus corona yakni obat anti-inflamasi canakinumab dan ruxolitinib, yang biasa digunakan untuk pengobatan gangguan sumsum tulang.