Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ngambek dengan WHO, Trump Buka Komunikasi Dengan China Terkait Covid-19

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo kemarin menelpon seorang pejabat tinggi China dan menyerukan kerja sama penanganan Virus Corona sebagai upaya untuk meredakan ketegangan hubungan kedua negara.
Presiden Trump dalam jumpa pers task force penanganan virus Corona/ Bloomberg - Yuri Gripas
Presiden Trump dalam jumpa pers task force penanganan virus Corona/ Bloomberg - Yuri Gripas

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo kemarin menelpon seorang pejabat tinggi China dan menyerukan kerja sama penanganan Virus Corona atau Covid-19 sebagai upaya untuk meredakan ketegangan hubungan kedua negara.

Pemerintahan Presiden Donald Trump sebelumnya mencaci-maki China karena tidak mau berbagi data lebih cepat. Trump juga mengatakan pemerintahnya membekukan dana kepada Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO (World Health Organization) karena berpihak pada Beijing.

Dalam pembicaraannya dengan pejabat senior Cina Yang Jiechi, Pompeo memperbarui desakannya untuk "transparansi penuh" di antara kedua negara.

Pompeo mengatakan AS telah memberikan bantuan ke China pada Januari dan akan terus menawarkan bantuan fasilitas ekspor pasokan medis China untuk memenuhi permintaan yang sangat tinggi di Amerika Serikat," menurut Departemen Luar Negeri AS seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Kamis (16/4/2020).

"Kedua pihak mengkonfirmasi komitmen mereka untuk mengalahkan wabah Covid-19 dan memulihkan kesehatan dan kemakmuran global," menurut Kemenlu AS.

China adalah sumber penting masker dan persediaan medis lainnya yang sangat dibutuhkan oleh Amerika Serikat, yang memiliki jumlah infeksi dan kematian tertinggi dari virus corona.

Trump dan Presiden Cina Xi Jinping mencapai gencatan senjata perang dagang melalui kontak telepon akhir bulan lalu. Trump dan Pompeo sesudahnya mengakhiri penggunaan istilah "virus Cina" dan "virus Wuhan" yang dinilai provokatif.

Dalam sebuah acara di Fox News, Menteri Pertahanan Mark Esper mengatakan bahwa Cina harus memberikan lebih banyak informasi tentang virus yang berasal dari kota metropolisnya di Wuhan.

"Bahkan hari ini, kita melihat mereka masih menyembunyikan informasi. Jadi saya pikir kita perlu berbuat lebih banyak dan terus menekan mereka untuk berbagi data," kata Esper.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper