Bisnis.com, JAKARTA -- Komisi Eropa mengatakan bahwa perusahaan dan pekerja belum dapat kembali beraktivitas seperti biasa hingga vaksin atau obat untuk virus corona (COVID-19) tersedia.
Namun, ekonomi tidak dapat menunggu. Eksekutif Uni Eropa telah menyusun rencana untuk mencabut sebagian kebijakan pembatasan dalam upaya mengurangi penurunan ekonomi.
Dilansir melalui Bloomberg, roadmap yang diungkapkan oleh Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada Rabu (15/4/2020), bertujuan untuk mengkoordinasi pengangkatan aturan lockdown secara bertahap yang diberlakukan 27 negara blok sejak bulan lalu.
Meski demikian, pelonggaran ini bersifat sementara karena ada risiko peningkatan jumlah infeksi baru yang dapat mengancam sistem layanan kesehatan dan memicu lockdown diberlakukan kembali.
Komisi Uni Eropa juga telah berkonsultasi dengan pemerintah nasional dan rencana yang dijalankan akan menggunakan pendekatan serupa seperti yang sudah diterapkan lebih awal oleh Austria dan Denmark.
Kebijakan pelonggaran pembatasan ini hanya akan dilakukan jika tiga kondisi tertentu sudah terpenuhi, yaitu infeksi telah menurun secara signifikan untuk periode waktu yang berkelanjutan, rumah sakit memiliki tempat tidur, unit perawatan intensif, obat-obatan dan peralatan yang cukup, serta ada kapasitas skala besar untuk menguji, memantau penyebaran virus, melacak dan mengkarantina pasien pembawa virus (carrier).
Baca Juga
Setelah syarat-syarat itu dipenuhi, pemerintah harus secara bertahap melonggarkan pembatasan dengan mengacu pada prinsip-prinsip berikut:
- Membuat sistem untuk melacak kontak antara orang dengan aplikasi seluler yang dapat memperingatkan jika seseorang di dekatnya terinfeksi COVID-19
- Menjaga jarak sosial.
- Terus mengembangkan pengujian virus dalam skala besar.
- Langkah-langkah perlindungan untuk lansia tetap berlaku.
- Secara bertahap mengangkat pembatasan perjalanan dan lintas batas, dimulai dengan perjalanan antar daerah dengan tingkat risiko yang relatif rendah
- Izin masuk dari warga negara non-UE akan dilakukan bertahap, tergantung pada situasi di masing-masing negara
- Karyawan kembali bekerja secara bertahap dan tidak semua personel diizinkan kembali ke kantor secara bersamaan. Kerja jarak jauh masih harus didorong.
- Pertemuan orang-orang diijinkan secara progresif, dengan batasan khusus yang berlaku untuk kegiatan di sekolah, universitas, aktivitas komersial, bar, kafe, dan restoran
- Negara-negara anggota harus saling memberi informasi tentang rencana mereka dan mempertimbangkan situasi di negara-negara tetangga untuk meminimalkan risiko infeksi lintas-batas
- Negara anggota diminta untuk siap kembali memperketat kebijakan jika jumlah kasus mulai mengancam sistem perawatan kesehatan