Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Amazon Tambah Pasokan, Barang Medis dan Makanan Hewan Masuk Prioritas

Sejak Maret, raksasa e-commerce itu telah memprioritaskan barang-barang penting seperti pasokan medis, bahan makanan dan pakan hewan peliharaan di tengah pandemi.
Truk Amazon di fasilitas Fullfillment Center di Baltimore, AS/ Bloomberg-Andrew Harrer
Truk Amazon di fasilitas Fullfillment Center di Baltimore, AS/ Bloomberg-Andrew Harrer

Bisnis.com, JAKARTA - Amazon.com Inc. pekan ini mulai kembali memasok barang-barang bukan kebutuhan pokok di gudangnya, termasuk alat medis.

Seperti diketahui, sepanjang Maret 2020, raksasa e-commerce itu telah memprioritaskan barang-barang penting seperti pasokan medis, bahan makanan dan pakan hewan peliharaan di tengah pandemi.

Hal itu merupakan pertanda bahwa Amazon mampu mengakomodasi bermacam-macam barang yang lebih besar setelah mempekerjakan 100.000 pekerja dan mengumumkan rencana untuk merekrut 75.000 lainnya.

Rincian lebih lanjut tentang produk tertentu yang diterima beserta jumlahnya akan diumumkan kepada mitra dagang Amazon dalam beberapa hari mendatang.

"Akhir pekan ini, kami akan mengizinkan lebih banyak produk masuk ke pusat pergudangan kami. Produk akan dibatasi oleh kuantitas untuk memungkinkan kami terus memprioritaskan produk dan melindungi karyawan, sementara juga memastikan sebagian besar mitra penjualan dapat mengirimkan barang ke fasilitas kami," kata Amazon dalam pernyataan resminya, dilansir Bloomberg, Selasa (14/4/2020).

Langkah memprioritaskan barang-barang penting seperti tissue toilet, tissue pembersih daripada benda tersier seperti televisi layar datar atau mainan, perusahaan fokus pada produk yang dibutuhkan orang saat ini, meski harus mengorbankan kinerja penjualan.

Lebih dari setengah dari semua produk yang dijual di Amazon berasal dari pengecer yang membayar komisi Amazon untuk setiap penjualan ditambah biaya untuk menyimpan, mengemas dan mengirimkan produk.

Pengecer yang menjual produk yang sedang sangat dibutuhkan mengalami kenaikan penjualan yang signifikan. Sebaliknya, pedagang yang menjual produk selain itu tidak banyak dilirik pelanggan.

Sementara Amazon tidak menerima barang baru non-kebutuhan pokok, para pekerja di gudang-gudang di seluruh negeri mengatakan bahwa mereka terus menyimpan dan mengirimkan barang-barang seperti kickball, seprei dan buku.

Hal itu menimbulkan ketegangan karena beberapa pekerja mengatakan Amazon dapat lebih jauh membatasi produk yang dijualnya untuk melindungi pekerja gudang dengan lebih baik. Puluhan karyawan telah terinfeksi virus corona dan protes meletus di New York, Chicago dan di luar Detroit.

Menurut perusahaan riset ritel online Stackline, bahan makanan dan kebutuhan rumah tangga serta mesin roti, peralatan kebugaran dan monitor komputer adalah di antara produk Amazon yang tumbuh paling cepat pada Maret lalu.

Sementara koper, kamera dan perlengkapan pesta adalah di antara kategori yang mengalami penurunan penjualan terbesar bulan lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper