Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah India mencari jalan keluar untuk melanjutkan proyek pembangunan jalan raya dan jalan arteri di distrik yang tidak termasuk zona merah penyebaran virus corona (COVID-19).
Sebelum Perdana Menteri India Narendra Modi menginstruksikan lockdown yang dimulai 25 Maret 2020, kontraktor membangun jalan sepanjang 31 kilometer dalam sehari.
Pemerintah berencana membelanjakan anggaran hingga US$12 miliar untuk membangun jalan sepanjang 15.500 km pada tahun fiskal yang dimulai 1 April 2020.
“Kami terus mencari jalan, jika ada cara untuk mulai bekerja untuk memastikan pekerjaan setidaknya untuk pekerja harian. Jika pebisnis dan kontraktor bisa menyediakan sanitizer, masker, dan memastikan pembatasan sosial, mungkin kami bisa memulai sejumlah aktivitas,” kata Menteri Transportasi Jalan dan UKM India Nitin Gadkari, dikutip dari Bloomberg, Senin (13/4/2020).
Pemerintahan di bawah PM Modi terus menghadapi tantangan untuk tetap melanjutkan lockdown atau melonggarkannya demi memastikan keberlangsungan hidup masyarakat yang harus mendapatkan makananan setiap hari.
Lebih dari 450 juta pekerja informal di India bergantung kepada upah harian, yang paling rendah US$4, dan harus bertahan hidup tanpa ada kepastian pekerjaan selama masa lockdown.
Baca Juga
Economic Times melaporkan pemerintah lokal di negara bagian Bihar, Maharashtra, Madhya Pradesh, dan Gujarat bahkan sudah lebih dulu mengizinkan proyek konstruksi.
Pemerintah federal sedang mempertimbangkan untuk mulai membuka sektor dengan penyerapan tenaga kerja masif yakni tekstil, otomotif, besi, pertahanan, dan manufaktur elektronik dengan kapasitas shift tunggal 25 persen.
Berdasarkan data Johns Hopkins University, lebih dari 9.000 warga India terinfeksi COVID-19 dengan jumlah kematian mencapai lebih dari 300. Periode lockdown akan berakhir pada Selasa (14/4/2020) dan India diprediksi memperpanjang lockdown untuk meredam infeksi baru.