Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengadaan Obat Virus Corona, Indonesia Gandeng Jepang dan India

Untuk mendorong ketersediaan bahan baku obat, Indonesia menjalin kerja sama dengan Jepang dan India.
Tablet Avigan influenza, diproduksi oleh Fujifilm Holdings Corp. Avigan digunakan sebagai bagian dari uji klinis pada pasien Ebola, Oktober 2014. Bloomberg/Akio Kon.
Tablet Avigan influenza, diproduksi oleh Fujifilm Holdings Corp. Avigan digunakan sebagai bagian dari uji klinis pada pasien Ebola, Oktober 2014. Bloomberg/Akio Kon.

Bisnis.com, JAKARTA - Jepang dan India sepakat untuk meningkatkan kerja sama dengan Indonesia dalam pengadaan obat-obatan yang dibutuhkan untuk penyembuhan pasien virus Corona atau Covid-19.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan KBRI Tokyo dan KBRI New Delhi telah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait di Jepang dan India guna memfasilitasi realisasi kerja sama pengadaan obat-obatan dimaksud, baik dalam kerangka G to G maupun B to B.

Selain itu, Menlu Jepang, Motegi Toshimitsu, pada 7 April lalu berkomitmen untuk menghibahkan obat Avigan kepada sejumlah negara prioritas, termasuk Indonesia.

"KBRI Tokyo juga telah memfasilitasi pembentukan kerja sama antara produsen obat Avigan Fujifilm dengan Kimia Farma, yang telah ditunjuk Kemen BUMN untuk kerja sama pengadaan obat Avigan dari Jepang," jelasnya dikutip dalam keterangan tertulis, Minggu (12/4/2020).

Adapun,pengiriman fase 1 obat Avigan dari Jepang dalam kerangka G to G dan B to B tersebut diharapkan dapat terlaksana dalam bulan April ini.

Untuk mendorong kerja sama bahan baku obat dengan India, Menlu RI secara khusus membahas dukungan Pemerintah India tersebut dalam pembicaraan telepon dengan Menlu India, Dr. Subrahmanyam Jaishankar.

Kerja sama antara Kementerian Luar Negeri, Perwakilan RI di India, Badan POM dan Kementerian BUMN telah menjembatani pengadaan sejumlah obat dalam kerangka B to B dan memastikan pengiriman dapat dilaksanakan ditengah pembatasan pergerakan manusia dan barang, yaitu antara:

Dexa Medica (Indonesia) dengan IPCA Laboratories (India) untuk Chloroquine Phosphate, IMEDCO (Indonesia) dengan Srini Pharmaceuticals dan Cadila Healthcare (India) untuk Hydrochloroquine Sulphate (HCS), Indo Farma (Indonesia) dengan Mylan Laboratories dan Hetero Labs Limited (India) untuk Oseltamivir, dan Kimia Farma (Indonesia) dengan IPCA Laboratories (India) untuk Oseltamivir.

"Saat ini kerja sama B to B pengadaan obat-obatan tersebut dalam tahap proses pengiriman," katanya.

Menlu RI mengapresiasi kerja sama ini dan harapkan agar kemitraan bersemangatkan rasa solidaritas dan kemanusiaan ini dapat terus ditingkatkan dan dikembangkan oleh banyak negara sebagai upaya bersama mengatasi wabah Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper