Bini.com, JOGJA - DIY menambah dua laboratorium yang bisa memeriksa sampel pasien Covid-19 yaitu Laboratorium RSA UGM dan RSUP Sardjito. Hasil sampel pemeriksaan pasien diharapkan bisa lebih cepat.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X menyampaikan beberapa hasil komunikasi melalui videoconference dengan tenaga medis dari 22 rumah sakit di DIY. Beberapa masukan antara lain terkait ketersediaan alat pelindung diri (APD). Selain itu tenaga medis berharap agar hasil swab pasien Covid-19 bisa lebih cepat, agar pasien tidak lama menunggu.
Sultan memastikan kedua keluhan tersebut langsung bisa segera diatasi, termasuk ketersediaan laboratorium yang dapat memeriksa sampel Covid-19. DIY secara resmi menambah dua laboraorium yaitu di RSA UGM dan RSUP Sardjito untuk membantu laboratorium BBTKLPP Yogyakarta.
“Mulai kemarin itu, untuk laboratorium tambah dua, yaitu RSUP Sardjito dan RSA UGM dan BBTKLPP. Jadi tiga, harapan saya bisa lebih cepat tidak terlalu lama lagi. Kalau APD dan sebagainya kita punya stok, saya kira tidak ada masalah. Termasuk bagaimana mereka bisa terlindungi tidak hanya dari pakaian tetapi juga kemungkinan ditolak masyarakat, kami sediakan di Gedung Pusdiklat Baciro,” ungkapnya Rabu (8/4/2020), seperti dilaporkan Harianjogja.com, Kamis (9/4/2020).
Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji menambahkan kedua laboratorium rumah sakit tersebut mulai memeriksa sampel swab pasien Covid-19 sejak Selasa (7/4/2020) sore. Keputusan penetapan kedua rumah sakit itu merujuk pada Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.01.07/MENKES/214/2020 tentang jejaring laboratorium pemeriksaan Covid-19. Dengan tersedianya tiga laboratorium tersebut, ia berharap hasil dari swab bisa lebih cepat diketahui.
“Mulai kemarin sore [Selasa sore sudah beroperasi], semoga nanti begitu UGM dan Sardjito ini bisa, saya kira kita lebih cepat mendapatkan hasil, kalau BBTKLPP ini untuk DIY dan Jawa tengah. Kalau UGM dan Sardjito untuk DIY. Sekarang sudah tersedia tiga laboratorium,” ujarnya.
Aji menyatakan untuk laboratorium BBTKLPP Yogyakarta sendiri kapasitas seharinya antara 100 hingga 150 sampel, sedangkan RSA UGM dan RSUP Sardjito masing-masing 150 sampel. “Untuk keperluan reagen saat ini sudah tersedia di kedua laboratorium tersebut,” ujarnya.
Ruang RS Rujukan Baru Covid-19 Terpakai 50%
Sultan mengatakan dalam komunikasinya dengan para tenaga medis juga membahas terkait RS Rujukan. “Kalau masalah rujukan dan sebagainya, sebetulnya online dasarnya akan kami perbaiki dengan harapan, jadi kalau kebutuhan ada kepentingan bisa langsung ditangani, tidak perlu terlalu lama,” katanya.
HB X menambahkan dari sisi kapasitas tempat tidur bagi RS rujukan Covid-19 masih tersedia, karena sampai saat ini dari 16 RS rujukan jumlah tempat tidurnya baru terpakai untuk PDP sekitar 50%. Sehingga kapasitas masih mencukupi.
“Kalau susah merujuk itu kan aneh. Ini coba kami selesaikan, sebetulnya ada apa? Apakah onlinenya ini kurang match, kurang bagus, atau ada hal lain, saya enggak tahu. Nanti kami selesaikan,” ujarnya.
Di RS Hardjolukito misalnya saat ini tersedia 40 kamar khusus untuk Covid-19. Selain itu masih menyediakan dua lantai lagi yang belum dioperasikan karena banyak personel tenaga medis di RS tersebut yang dikirim ke Jakarta. Sehingga RS darurat di DIY belum dibutuhkan. “Toh kapasitas yang belum dipakai 50 persen, tetapi semoga saja tidak tambah lah, semoga malah turun [kasusnya]. [Sehingga] Belum perlu untuk rumah sakit darurat,” kata Sultan.