Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Riset dan Teknologi atau Badan Riset Inovasi Nasional membentuk Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 guna mendukung percepatan penanganan pandemik Covid-19.
Menteri Riset dan Teknologi Bambang P.S. Brodjonegoro dalam konferensi pers virtual menjelaskan, saat ini seluruh tim peneliti Kemenristek/BRIN diarahkan untuk membantu mencegah, mendeteksi, dan merespons secara cepat penanggulangan COVID-19.
Langkah yang dilakukan melalui riset dan inovasi di bidang pencegahan yakni vaksin dan suplemen, skrining, diagnosis, pengobatan dan teknologi alat kesehatan terkait dengan COVID-19. Dia menyatakan ada empat prioritas jangka pendek yang akan dilakukan pemerintah memutus mata rantai virus ini.
“Prioritas jangka pendek ini berfokus pada penelitian dan kajian sistematik terhadap berbagai aspek dari COVID-19, mencakup penelitian terkait tanaman herbal yang berpotensi meningkatkan imun tubuh agarterhindar dari kemungkinan tertular virus COVID-19, pengembangan Alat Pelindung Diri (APD),” ujar Bambang, Senin (6/4/2020).
Selain itu, konsorsium telah memerinci empat langkah penanganan. Pertama, Konsorsium telah menyerahkan 10 unit mobile hand washer berkapasitas 300 L, dan 4.000 botol gel hand sanitizer.
Kedua, Konsorsium, dalam hal ini LIPI, melakukan pelatihan tenaga laboratorium untuk penanganan Covid-19. Ketiga, Konsorsium, melalui LAPAN, melakukan broadcast message physical distancing. Keempat, Konsorsium, melalui PUSPIPTEK, menyediakan Wisma Tamu untuk memfasilitasi para peneliti dan tenaga medis.
Adapun, prioritas jangka menengah berfokus pada pengembangan dan pengkajian Rapid Test Kit Covid-19, baik untuk deteksi awal maupun deteksi akhir, pengembangan suplemen, multivitamin, dan immune modulator dari berbagai tanaman Indonesia, pengembangan robot layanan, Smart Infusion Pump, pengembangan ventilator alias alat bantu pernafasan, serta pengembangan lainnya.
Sementara itu, untuk prioritas jangka panjang berfokus pada pengkajian dan pengembangan obat dan vaksin COVID-19.
Pengurus dalam konsorsium ini terdiri dari beberapa tim. Pengarah Bidang Konsorsium antara lain; Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Sekretaris Utama Kementerian Ristek, Deputi Bidang Penguatan Inovasi, Kementerian Ristek, Deputi Bidang Riset dan Pengembangan, Kementerian Ristek, Staf Ahli Bidang Relevansi dan Produktivitas Kementerian Ristek, Kepala Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Adapun Penanggung Jawab Konsorsium terdiri dari; Ketua yakni Staf Ahli Bidang Infrastruktur, Kementerian Riset dan Teknologi, Direktur Sistem Inovasi Kementerian Ristek, Direktur Inovasi Industri Kementerian Ristek, Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat Kementerian Ristek, Direktur Pengembangan Teknologi Industri Kementerian Ristek, Kepala Biro Perencanaan, Kementerian Riset dan Teknologi, Kepala Biro Keuangan dan Umum, Kementerian Riset dan Teknologi.
Anggota Konsorsium juga terdiri atas beberapa lembaga pendidikan dan penelitian. Sebut saja; Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Lembaga Eijkman, Badan Tenaga Nuklir Nasional, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, Badan Informasi Geospasial, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Airlangga, Institut Teknologi Sepuluh November, Universitas Padjajaran, Universitas Brawijaya, Universitas Sebelas Maret, Universitas Hasanuddin, Universitas Samratulangi, Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Diaspora, PT. Biofarma, dan beberapa lembaga lain.