Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hore! Kebutuhan APD Dalam Negeri Bisa Dipenuhi Industri Lokal

Produksi alat pelindung diri (APD) di Indonesia saat ini didukung paling sedikit 31 perusahaan tekstil dan 2.900 industri garmen nasional.
Seorang peserta pelatihan Balai Latihan Kerja (BLK) mengenakan alat pelindung diri (APD) yang diproduksi sesuai dengan standar keamanan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 di BLK Dinas Tenaga Kerja Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (27/3/2020). Pemkot Semarang menargetkan dapat memproduksi  100 unit baju pelindung tenaga medis per hari dengan total target 5.000 unit untuk didistribusikan secara gratis ke sejumlah rumah sakit yang menangani kasus virus Corona (COVID-19) di Kota Semarang. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Seorang peserta pelatihan Balai Latihan Kerja (BLK) mengenakan alat pelindung diri (APD) yang diproduksi sesuai dengan standar keamanan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 di BLK Dinas Tenaga Kerja Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (27/3/2020). Pemkot Semarang menargetkan dapat memproduksi 100 unit baju pelindung tenaga medis per hari dengan total target 5.000 unit untuk didistribusikan secara gratis ke sejumlah rumah sakit yang menangani kasus virus Corona (COVID-19) di Kota Semarang. ANTARA FOTO/Aji Styawan

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito memastikan kemampuan dan kapasitas produksi alat pelindung diri (APD) di Indonesia dapat terpenuhi.

Wiku beralasan bahan baku alternatif pembuatan APD Gown yang sesuai standar WHO tersedia cukup melimpah di tanah air.

“Bahan baku alternatif tersebut diproduksi oleh industri tekstil dalam negeri,” kata Wiku saat memberi keterangan terkini ihwal penanganan Covid-19 di Graha Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB), Jakarta, Jumat (3/4/2020).

Wiku menerangkan bahan pengganti itu adalah polyester yang bisa digunakan berulang kali dengan dicuci secara benar. Ia mengimbuhkan bahan baku itu juga bisa digunakan untuk membuat APD tipe Gown medis. “Pertama jenis Gown terusan, kedua jenis Jumpsuit Cover All,”terangnya.

Ia menerangkan kapasitas produksi APD nasional sekitar 17 juta perbulan dengan bahan baku pengganti tersebut. Produksi APD saat ini, menurutnya, didukung paling sedikit 31 perusahaan tekstil dan 2.900 industri garmen nasional. Apalagi, ia mengimbuhkan, aturan perizinan produksi telah direlaksasi dan disepakati oleh kementerian perindustrian, Kementerian Kesehatan dan BKPM atau badan koordinasi penanaman modal.

“Seluruh produksi APD dipastikan untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri, sehingga seluruh tenaga medis kebutuhannya tercukupi dan keselamatan serta keamanannya terjaga,”tegasnya.

Tim pakar gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 bekerjasama dengan WHO Indonesia, Kementerian Kesehatan, Kementerian Perindustrian, Asosiasi Pertekstilan Indonesia, Asosiasi Serat dan Benang Silamen Indonesia, Perhimpunan Pengendalian Konveksi Indonesia, dan ahli teknik kimia dari ITB, untuk menentukan standar dan pemenuhan produksi APD, khsusunya Gown dalam negeri, yang selama ini bergantung dari impor dan jumlahnya terbatas untuk kebutuhan Indonesia.

Sebelumnya, Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan hingga saat ini, pemerintah telah mendistribusikan 300 ribu lebih APD ke seluruh wilayah di Indonesia untuk menunjang keselamatan tim medis dalam perawatan pasien Covid-19.

Yuri menuturkan hanya dengan APD yang benar dan berstandar tenaga kesehatan dapat menjalankan tugas dengan baik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper