Bisnis.com, JAKARTA – Gempa bumi tektonik berkekuatan 5,5 skala Richter (SR) yang melanda wilayah Laut Banda di Maluku pada Kamis pukul 09.13 WIB disebabkan oleh aktivitas sesar lokal menurut hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG).
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam siaran pers BMKG.
Menurut BMKG, gempa bumi dangkal dengan episenter di laut sekitar 76 km arah barat Kota Tiakur, Kabupaten Maluku Barat Daya pada kedalaman 15 km itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Getaran akibat gempa bumi itu dirasakan di Alor, Nusa Tenggara Timur, dan Timor Leste pada skala II-III MMI, dirasakan nyata dalam rumah.
Menurut BMKG, hingga 09.50 WIB belum ada aktivitas gempa bumi susulan setelah gempa pukul 09.13 WIB.
Rahmat mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Dia menyarankan warga menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa dan memastikan bangunan tempat tinggal aman tanpa kerusakan yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum masuk kembali ke rumah.