Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Mobil di Eropa Merosot Tajam

Produsen mobil telah menutup pabrik dan toko mereka setelah pemerintah membatasi kegiatan publik untuk membendung penyebaran virus Corona (Covid-19).
MG ZS, crossover yang menjadi model terlaris SAIC MG di pasar Eropa dan China. MG ZS menjadi model perdana merek asal Inggris yang akan masuk ke pasar Indonesia. Bisnis-Fatkhul Maskur
MG ZS, crossover yang menjadi model terlaris SAIC MG di pasar Eropa dan China. MG ZS menjadi model perdana merek asal Inggris yang akan masuk ke pasar Indonesia. Bisnis-Fatkhul Maskur

Bisnis.com, JAKARTA - Industri mobil Eropa terus tertekan di tengah pandemi virus corona setelah penjualan anjlok di Prancis dan Spanyol serta sejumlah pemasok suku cadang utama merevisi prospeknya.

Menurut kelompok perdagangan mobil, CCFA, registrasi mobil baru di Prancis turun sebesar 72 persen secara tahunan pada bulan Maret.

Sementara itu Asosiasi Produsen Otomotif dan Mobil Spanyol melaporkan registrasi mobil baru turun sebesar 69 persen, di bawah tingkat terburuk pada krisis keuangan.

"Sangat mungkin bahwa penjualan mobil dan truk baru akan menerima pukulan terbesar sejak 1945," ujar Juergen Pieper, seorang analis di Bankhaus Metzler, seperti dikutip melalui Bloomberg, Rabu (1/4/2020).

Produsen mobil seperti Volkswagen AG, PSA Group, dan Fiat Chrysler Automobiles NV ke Renault SA telah menutup pabrik dan toko mereka setelah pemerintah membatasi kegiatan publik untuk membendung penyebaran Covid-19.

Dengan orang-orang tetap di rumah serta kegiatan perdagangan barang tidak penting sudah dilarang, kondisi di pasar mobil besar seperti Prancis dan Italia menjadi suram karena konsumen tidak membeli kendaraan baru.

"Bulan April juga akan sulit karena sebagian besar orang masih akan tetap berada di rumah. Kita harus siap untuk kondisi ke depan yang sangat, sangat sulit," kata CEO Valeo SA Jacques Aschenbroich, perusahaan produsen suku cadang mobil asal Prancis.

Di Jerman, produsen suku cadang seperti Continental AG mengesampingkan panduan finansial tahun ini dan mengatakan bahwa 40 persen dari pabriknya telah ditutup.

Sekitar 30.000 karyawan, setengah dari tenaga kerja lokalnya, telah didaftarkan untuk menerima bantuan pemerintah dan jam kerja yang lebih pendek.

Di Swedia, organisasi industri BIL Swedia mengatakan registrasi mobil baru turun 8,6 persen pada Maret. Namun, mereka mengatakan bahwa penurunan tersebut tidak terkait dengan pandemi virus corona karena sebagian besar mobil dipesan beberapa bulan sebelumnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper