Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

G20 Komit Atasi Kerentanan Utang Negara Berkembang

Pada pertemuan virtual pada Selasa (31/3/2020), menteri keuangan dan gubernur bank sentral G-20 berkomitmen akan berupaya mengatasi kerentanan utang di negara-negara berkembang untuk membantu upaya mereka dalam memerangi wabah.
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kedua kanan) menjelang sesi foto di sela-sela menghadiri KTT G20, di Osaka, Jepang, Jumat (28/6/2019).  Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 digelar pada tanggal 28-29 Juni 2019./Setkab
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kedua kanan) menjelang sesi foto di sela-sela menghadiri KTT G20, di Osaka, Jepang, Jumat (28/6/2019). Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 digelar pada tanggal 28-29 Juni 2019./Setkab

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah negara G20 tengah fokus terhadap pemenuhan bantuan bagi negara-negara berkembang yang berusaha mengatasi dampak pandemi coronavirus.

Pada pertemuan virtual pada Selasa (31/3/2020), menteri keuangan dan gubernur bank sentral G-20 berkomitmen akan berupaya mengatasi kerentanan utang di negara-negara berkembang untuk membantu upaya mereka dalam memerangi wabah.

Negara G20 juga berjanji untuk bekerja sama dengan organisasi lain untuk memberikan bantuan keuangan internasional ke negara-negara berpenghasilan rendah.

Lebih dari 800.000 orang diseluruh dunia telah dipastikan terinfeksi dan 39.000 tewas pada hari Selasa (31/3/2020).

Wabah virus Corona menyebar dari kota Wuhan di China ke lebih dari 180 negara dan wilayah sejak akhir Januari dan telah mempengaruhi setiap benua kecuali Antartika.

Sebelum seruan G20 ini, Prancis mengatakan akan mengusulkan bahwa Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) untuk meningkatkan hak penarikan khusus hingga US$500 miliar sebagai bagian dari dorongan agresif untuk membantu negara-negara berkembang.

Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire mengatakan langkah ini akan menjadi dukungan cepat kepada negara-negara yang diperkirakan akan menghadapi kesulitan besar, terutama di Afrika.

Dia juga mengatakan akan mengusulkan jalur kredit cepat baru untuk menambah pertukaran antara bank sentral, dan menggandakan hak penarikan otomatis darurat untuk negara-negara berkembang.

"Kami menginginkan bantuan besar dan segera," tegas Le Maire. Dia melanjutkan moratorium utang bisa menjadi langkah pertama untuk membantu beberapa negara.

"Perhatian utama adalah untuk menghindari negara-negara terlemah di dunia menjadi korban utama dari krisis virus Corona," katanya.

Sementara itu, Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva mengatakan ekonomi terbesar di dunia harus memberikan lebih banyak dukungan untuk menjaga sistem moneter internasional akibat pandemi ini.

Langkah itu, yang akan memerlukan dukungan dari keanggotaan IMF, akan segera meningkatkan likuiditas semua anggota IMF. IMF juga meminta dukungan untuk memperluas penggunaan instrumen seperti swap.

Pada hari Jumat (27/3/2020), JPMorgan Chase & Co. mengatakan bahwa proses bantuan pandemi IMF juga harus meringankan beberapa aturan pinjaman bagi negara-negara berkembang untuk menghindari membebani mereka dengan jeratan utang.

JP Morgan mengungkapkan sekitar lebih dari 81 negara yang tengah menanti bantuan IMF kemungkinan akan menghadapi pasar keuangan yang menantang dan defisit fiskal besar yang dapat menempatkan mereka dalam posisi utang yang berbahaya.

IMF juga akan mengalami kesulitan meminjamkan lebih dari US$1 triliun tanpa mengurangi standar pinjaman normal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper