Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Selama Karantina, KBRI Pastikan Logistik WNI di Laos Mencukupi

KBRI Vientiane telah mempersiapkan persediaan logistik, termasuk di antaranya Sembako untuk WNI dan staf kantor perwakilan RI guna mengantisipasi kelangkaan selama karantina wilayah berlaku.
Presiden Joko Widodo (kiri) menyambut Perdana Menteri Republik Demokratik Rakyat Laos Thongloun Sisoulith dalam kunjungan kenegaraan di Istana Bogor, Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/10)./ANTARA-Rosa Panggabean
Presiden Joko Widodo (kiri) menyambut Perdana Menteri Republik Demokratik Rakyat Laos Thongloun Sisoulith dalam kunjungan kenegaraan di Istana Bogor, Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/10)./ANTARA-Rosa Panggabean

Bisnis.com, JAKARTA – KBRI Vientiane memastikan bahwa logistik dan alat kesehatan pribadi untuk ratusan WNI di Laos tersedia dalam jumlah yang cukup selama masa karantina wilayah dan penutupan perbatasan sejak 30 Maret hingga19 April. 

Duta Besar Indonesia untuk Laos Pratito Soeharyo menyatakan bahwa KBRI Vientiane telah mempersiapkan persediaan logistik, termasuk di antaranya sembilan bahan pokok (Sembako) untuk WNI dan staf kantor perwakilan RI guna mengantisipasi kelangkaan selama karantina wilayah berlaku.

"KBRI juga menyiapkan masker, disinfektan, dan hand sanitizer untuk internal, tetapi jumlahnya sangat terbatas," kata Dubes Pratito, Rabu (1/4/2020).

Menurut catatan KBRI Vientiane per Maret tahun ini, ada sekitar 241 WNI yang menetap di Laos. Sebagian besar diantaranya merupakan pekerja.

Meskipun demikian, otoritas di Laos telah menjamin persediaan logistik selama karantina, mengingat pelaku usaha di bidang pangan dan distribusi logistik masih diperbolehkan beroperasi.

"Persediaan logistik di Vientiane masih tersedia, tetapi jumlahnya terbatas. Toko atau supermarket masih diijinkan buka. Kelangkaan bahan makanan tidak ada di Laos," ujarnya. 

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa pemerintah setempat memberi izin petani, perusahaan pengolah makanan, distributor, pengelola restoran dan kafe, serta supermarket dan minimarket tetap beroperasi selama karantina wilayah berlangsung.

Perdana Menteri Laos Thongloun Sisoulith pada 30 Maret memberlakukan karantina wilayah di seluruh wilayah, menutup perbatasan, serta melarang warga negara asing masuk ke negara itu.

Akan tetapi, akses masuk dan keluar logistik masih diberikan oleh otoritas setempat. Pemerintah Laos melaporkan kasus pertama penularan Covid-19 pada minggu lalu pada dua warganya. Kedua pasien tersebut memiliki riwayat perjalanan ke Kamboja dan Thailand.

Menurut worldometers.info, laman penyedia data statistik independen, per hari ini (1/4/2020) mencatat jumlah pasien positif Covid-19 di Laos mencapai sembilan orang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper