Bisnis.com, JAKARTA – KBRI Vientiane memastikan bahwa logistik dan alat kesehatan pribadi untuk ratusan WNI di Laos tersedia dalam jumlah yang cukup selama masa karantina wilayah dan penutupan perbatasan sejak 30 Maret hingga19 April.
Duta Besar Indonesia untuk Laos Pratito Soeharyo menyatakan bahwa KBRI Vientiane telah mempersiapkan persediaan logistik, termasuk di antaranya sembilan bahan pokok (Sembako) untuk WNI dan staf kantor perwakilan RI guna mengantisipasi kelangkaan selama karantina wilayah berlaku.
"KBRI juga menyiapkan masker, disinfektan, dan hand sanitizer untuk internal, tetapi jumlahnya sangat terbatas," kata Dubes Pratito, Rabu (1/4/2020).
Menurut catatan KBRI Vientiane per Maret tahun ini, ada sekitar 241 WNI yang menetap di Laos. Sebagian besar diantaranya merupakan pekerja.
Meskipun demikian, otoritas di Laos telah menjamin persediaan logistik selama karantina, mengingat pelaku usaha di bidang pangan dan distribusi logistik masih diperbolehkan beroperasi.
"Persediaan logistik di Vientiane masih tersedia, tetapi jumlahnya terbatas. Toko atau supermarket masih diijinkan buka. Kelangkaan bahan makanan tidak ada di Laos," ujarnya.
Baca Juga
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa pemerintah setempat memberi izin petani, perusahaan pengolah makanan, distributor, pengelola restoran dan kafe, serta supermarket dan minimarket tetap beroperasi selama karantina wilayah berlangsung.
Perdana Menteri Laos Thongloun Sisoulith pada 30 Maret memberlakukan karantina wilayah di seluruh wilayah, menutup perbatasan, serta melarang warga negara asing masuk ke negara itu.
Akan tetapi, akses masuk dan keluar logistik masih diberikan oleh otoritas setempat. Pemerintah Laos melaporkan kasus pertama penularan Covid-19 pada minggu lalu pada dua warganya. Kedua pasien tersebut memiliki riwayat perjalanan ke Kamboja dan Thailand.
Menurut worldometers.info, laman penyedia data statistik independen, per hari ini (1/4/2020) mencatat jumlah pasien positif Covid-19 di Laos mencapai sembilan orang.