Bisnis.com, JAKARTA – Perdana Menteri Australia Scott Morrison berjanji akan mengucurkan A$130 miliar (US$80 miliar) selama enam bulan untuk melindungi pekerjaan di tengah dampak wabah virus corona (Covid-19) terhadap perekonomian Negeri Kanguru.
Kepada awak media di Canberra pada Senin (30/3/2020), Morrison menjelaskan bahwa paket itu, bagian dari tahap ketiga stimulus fiskal, akan mencakup pembayaran subsidi upah oleh pemerintah sebesar A$1.500.
“Pemerintah membayar subsidi upah sebesar A$1.500 setiap dua pekan per karyawan demi membantu bisnis-bisnis yang tengah bergulat untuk tetap mempekerjakan orang-orang,” ujar Morrison, seperti dilansir Bloomberg.
Pemerintah Australia tengah berjuang untuk membendung dampak dari wabah corona serta telah melancarkan dukungan fiskal senilai lebih dari A$80 miliar.
Dengan demikian, total stimulus fiskal dan moneter untuk menopang perekonomian akibat wabah menjadi A$320 miliar atau 16,4 persen dari produk domestik bruto.
"Sekarang adalah waktu untuk menggali lebih dalam. Kita hidup pada masa-masa yang belum pernah terjadi sebelumnya,” sambungnya.
Baca Juga
Dia menambahkan bahwa langkah terbaru ini adalah paket penyelamatan fiskal darurat terbesar di negara itu. Parlemen Australia dikatakannya perlu dikumpulkan kembali untuk meloloskan paket ini.
Virus corona telah menghantam perekonomian Australia dan tingkat pengangguran bisa melonjak hingga 12 persen, dari 5,1 persen pada Februari, karena risiko kehilangan pekerjaan terhadap ratusan ribu pekerja di tengah penutupan aktivitas bisnis guna membendung penyebaran virus Corona.
Pada Minggu (29/3/2020), Morrison membatasi pertemuan-pertemuan publik hanya untuk dua orang dengan pengawasan jarak antar satu sama lain (social distancing) yang semakin ketat.
Sementara itu, hingga Senin (30/3/2020) pukul 6 pagi waktu setempat, terdapat 4.093 kasus terkonfirmasi di negeri ini, dengan 16 di antaranya meninggal dunia.