Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Larang Warga Keluar Rumah, Singapura Sarankan Belanja Online

Masyarakat disarankan hanya pergi ke pusat perbelanjaan untuk membeli barang-barang penting. Bahan makanan disarankan untuk dibeli secara online.
Ilustrasi e-commerce/CC0
Ilustrasi e-commerce/CC0

Bisnis.com, JAKARTA - Singapura menyerukan warganya untuk tetap tinggal di rumah dan membeli barang kebutuhan secara daring. Hal itu dalam rangka menghentikan penyebaran virus corona.

Imbauan resmi yang disebarkan melalui Whatsapp itu menyusul pernyataan Perdana Menteri Lee Hsien Loong yang mengatakan negara kota itu menghadapi tantangan ekonomi serius akibat pandemi.

Dilansir Bloomberg, Minggu (29/3/2020), masyarakat disarankan hanya pergi ke pusat perbelanjaan untuk membeli barang-barang penting. Bahan makanan disarankan untuk dibeli secara online. Arahan terbaru diperkirakan juga akan menjadi pukulan ke mal-mal ritel dan industri terkait pariwisata di negara itu.

Selain itu, pemerintah juga mengimbau semua pekerja asing untuk tinggal di kediaman mereka pada hari libur serta menekankan kembali pentingnya langkah-langkah yang menjaga jarak.

Singapura sejauh ini menahan diri untuk tidak memerintahkan penutupan secara nasional, tidak seperti India, Selandia Baru dan beberapa negara Eropa, bahkan ketika kasus-kasus yang dikonfirmasi telah meningkat menjadi 732.

Namun, pemerintah Kamis pekan ini mengumumkan langkah-langkah yang lebih ketat dengan menerapkan hukuman pidana bagi masyarakat yang melanggar imbauan tetap tinggal di rumah dan protokol social distancing.

Larangan termasuk pertemuan di luar pekerjaan atau sekolah lebih dari 10 orang dan jarak fisik setidaknya satu meter. Hukuman maksimum untuk kedua pelanggaran adalah denda 10.000 dolar Singapura (US$7.000) dan hukuman penjara enam bulan.

Pemerintah juga telah menerapkan langkah-langkah seperti melarang masuknya pengunjung jangka pendek, serta mengarahkan semua acara dan pertemuan massa untuk ditunda atau dibatalkan hingga setidaknya 30 April 2020. Bar dan bioskop juga ditutup.

Ekonomi Singapura mengalami kontraksi tahunan 10,6 persen pada kuartal pertama tahun ini, terbesar dalam satu dekade. Pemerintah memperkirakan kontraksi setahun sebesar 1 persen hingga 4 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper