Bisnis.com, JAKARTA— Toyota Motor Corp. dikabarkan mencari pinjaman senilai 1 triliun yen (US$9 miliar) dari Sumitomo Mitsui Banking Corp. and MUFG Bank Ltd.
Dilansir dari Bloomberg, Jumat (27/3/2020), informasi tersebut didapat dari sumber Bloomberg yang menyebutkan bahwa upaya itu merupakan bagian dari mitigasi risiko perusahaan untuk menghadapi tekanan akibat wabah virus corona atau Covid-19.
Meskipun Toyota memiliki profil utang paling kuat diantara para produsen mobil lainnya, risiko kredit tercatat terus naik. Per Kamis (26/3/2020), Moody’s Investors Service memangkas peringkat kredit perusahaan ini menjadi A1 dari Aa3.
Bloomberg berusaha menghubungi perwakilan dari kedua bank tersebut tetapi mereka tidak memberikan respons.
“Kami terus mengevaluasi kebutuhan pendanaan. Hingga saat ini, belum ada kepastian terkait hal itu [pinjaman],” kata juru bicara Toyota.
Toyota berencana menghentikan produksi di tujuh pabriknya mulai 3 April 2020. Perusahaan ini juga menangguhkan operasional pabrik di India ketika pemerintahan India memberlakukan karantina wilayah di wilayah ini.
Baca Juga
Tak hanya itu, produksi juga dihentikan di Amerika Utara, Prancis, Filipina, dan Brazil seiring dengan upaya negara-negara yang memberlakukan pembatasan pergerakan sosial.
Mengutip laporan Goldman Sachs Group Inc., wabah Covid-19 berpeluang memangkas profit Toyota hingga 170 miliar yen.