Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masinton Pasaribu: Saatnya Pemerintah Bahas Opsi Lockdown Jakarta

Melihat penerapan opsi lockdown di berbagai negara yang ternyata efektif meminimalisir penyebaran virus corona, maka tidak ada salahnya mulai dibahas langkah lockdown ini untuk wilayah Jakarta
Suasana jalan raya kosong di Jalan Tun Razak di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (18/3/2020). Sejumlah jalan raya di Malaysia menjadi sepi setelah pemerintah mengumumkan lockdown nasional selama dua minggu. Bloomberg/Samsul Said
Suasana jalan raya kosong di Jalan Tun Razak di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (18/3/2020). Sejumlah jalan raya di Malaysia menjadi sepi setelah pemerintah mengumumkan lockdown nasional selama dua minggu. Bloomberg/Samsul Said

Bisnis.com, JAKARTA - Anggota Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu mengatakan sebaiknya pemerintah mulai membahas dan mempersiapkan opsi penguncian (lockdown) sebagai alternatif terakhir untuk wilayah Provinsi DKI Jakarta sebagai episentrum wabah virus corona di Indonesia.

“Melihat penerapan opsi lockdown di berbagai negara yang ternyata efektif meminimalisir penyebaran virus corona, maka tidak ada salahnya mulai dibahas langkah lockdown ini untuk wilayah Jakarta,” ujar Masinton, Kamis (26/3/2020).

Namun, demikian dia mengakui lockdown bukan cara tunggal dalam melawan pandemi virus corona.

“Untuk saat ini opsi lockdown masih merupakan pilihan efektif yang dilakukan berbagai negara guna meminimalisir penyebaran virus corona di tengah-tengah masyarakatnya,” katanya.

Bahkan negara tetangga Malaysia, kata Masinton, telah mengumumkan perpanjangan masa lockdown hingga 14 April 2020 setelah mencatat kasus infeksi corona tertinggi di Asia Tenggara, yakni 1.796 kasus.

“Jangan ada egoisme kebijakan antara pemerintah pusat maupun pemerintah daerah DKI Jakarta. Keselamatan dan kesehatan rakyat adalah yang utama,” ujar anggota Komisi III DPR tersebut.

Berdasarkan informasi yang disampaikan pemerintah per 25 Maret 2020, jumlah positif corona di Indonesia mencapai 790 orang dan 58 orang meninggal dunia, serta 31 orang dinyatakan sembuh.

Jumlah terbesar ada di DKI Jakarta dengan jumlah positif terkena virus corona 463 orang, sembuh 23 orang dan meninggal 31 orang.

Rasio kematian di DKI Jakarta akibat wabah virus corona sebesar 6,7 persen atau sebanyak 31 orang.

Adapun yang sembuh dari total 463 kasus itu sebanyak 23 orang, atau 4,9 persen.

Dengan peningkatan jumlah kasus yang terkena virus corona dapat dikatakan bahwa pusat penyebaran terbesar atau episenter virus corona di Indonesia adanya di DKI Jakarta.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper