Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pabrik Ventilator China Kerja 24 Jam Nonstop Penuhi Pesanan Global

Beijing Aeonmed Co., perusahaan yang memproduksi ventilator, bekerja siang dan malam sejak 20 Januari 2020 untuk memenuhi permintaan dari luar negeri.
Orang-orang menggunakan masker saat berkumpul di Bund di Shanghai, China, Sabtu (14/3/2020). Bloomberg/Qilai Shen
Orang-orang menggunakan masker saat berkumpul di Bund di Shanghai, China, Sabtu (14/3/2020). Bloomberg/Qilai Shen

Bisnis.com, JAKARTA— Beijing Aeonmed Co., perusahaan yang memproduksi ventilator, bekerja siang dan malam sejak 20 Januari 2020 untuk memenuhi permintaan dari luar negeri.

Setelah memastikan jumlah permintaan dari sejumlah negara, para pekerja di pabrik tersebut bekerja tanpa lelah untuk memproduksi ventilator. Dengan memberlakukan tiga shift dan dibantu oleh staf penelitian dan pengembangan di garda produksi, mesin di perusahaan ini terus beroperasi tanpa henti.

“Tidak ada negara di dunia ini yang tidak menginginkan ventilator dari China sekarang. Kami memiliki puluhan ribu pesanan menunggu. Persoalannya, secepat apa kami bisa memproduksinya,” kata Direktur Beijing Aeonmed, Li Kai, dikutip dari Bloomberg, Senin (23/3/2020).

Melesatnya korban meninggal akibat virus corona yang hampir mencapai 15.000, dari Milan sampai New York mencari ventilator. Dalam kasus yang parah, ketersediaan ventilator dapat membantu pasien yang terkonfirmasi terjangkit Covid-19 untuk bernafas.

Pada pekan lalu, Gubernur New York Andrew Cuomo menyatakan bahwa pihaknya membutuhkan sekitar 5.000 hingga 6.000 unit ventilator.

“[Kami butuh] ventilator, ventilator, ventilator. Itu adalah kebutuhan kami sekarang,” jelasnya.

Secara keseluruhan, Society of Critical Care Medicine memperkirakan 960.000 pasien di Amerika Serikat membutuhkan ventilator untuk membantu pasien yang terjangkit virus corona. Namun, negara ini hanya memiliki sekitar 200.000 ventilator.

Aeonmed bukanlah satu-satunya produsen ventilator di China yang berpacu dengan waktu untuk memenuhi pesanan dari luar negeri.

“Semua pabrik yang memproduksi ventilator di China telah mencapai kapasitas maksimumnya, kebanyakan untuk memenuhi permintaan dari luar negeri,” ujar Wu Chuanpu, Direktur Rantai Pasokan Vedeng.com, platform yang menghubungkan pemasok dengan pembeli di China.

Menurut Wu, semua pabrik harus beroperasi secara penuh hingga Mei 2020. Vedeng, misalnya, mendapatkan lebih dari 60-70 pesanan baru setiap hari.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper