Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada 496 ODP di Sumut, Kabupaten Simalungun Paling Banyak

Dinas Kesehatan Sumatra Utara terus melakukan penyelidikan epidemiologi terhadap Orang dalam Pemantauan (ODP) untuk memutus rantai penularan virus corona atau Covid-19.
Tim Medis Rumah Sakit Pertamina Jaya memeriksa suhu tubuh seorang pegawai di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (4/3/2020). Pemeriksaan kondisi suhu tubuh bagi pegawai maupun tamu tersebut untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Tim Medis Rumah Sakit Pertamina Jaya memeriksa suhu tubuh seorang pegawai di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (4/3/2020). Pemeriksaan kondisi suhu tubuh bagi pegawai maupun tamu tersebut untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Bisnis.com, MEDAN - Dinas Kesehatan Sumatra Utara terus melakukan penyelidikan epidemiologi terhadap Orang dalam Pemantauan (ODP) untuk memutus rantai penularan virus corona atau Covid-19.

Aris Yudhariansyah, Wakil Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Sumatra Utara, menyampaikan hingga Minggu (22/3/2020) pukul 17.00, jumlah ODP mengalami peningkatan 158 orang menjadi 496 orang yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota.

Kabupaten Simalungun mencatatkan jumlah ODP paling besar yakni 60 orang. Sedangkan jumlah ODP paling kecil yakni di Kabupaten Labuhanbatu dan Toba Samosir.

Sementara itu, jumlah Pasien dalam Pengawasan (PDP) tidak mengalami peningkatan yakni 48 orang yang kini tengah dirawat di sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19. Angka kasus positif Covid-19 juga tercatat masih 2 orang.

Dinas Kesehatan meminta ODP dapat melakukan karantina mandiri sehingga tidak memberikan penularan kepada masyarakat.

"ODP yang sehat berada di rumah masing-masing. Dan secara berkala terus dipantau Dinas Kesehatan," imbuhnya.

Lebih lanjut, saat ini 10 kabupaten/kota di Sumatra Utara masih negatif Covid-19, seperti Samosir, Nias, Gunung sitoli, Sibolga, Labuhan batu Selatan, dan lainnya.

"Berharap status ini akan tetap seperti ini," katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper