Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

40 Dokter dan Perawat di Kendari Mogok Kerja Gara-Gara Takut Tertular Corona

Mereka menilai manajemen rumah sakit pelat merah itu tidak maksimal menyediakan alat pelindung diri (APD) di rumah sakit rujukan perawatan pasien corona tersebut.
Ilustrasi/razoritehealth.com
Ilustrasi/razoritehealth.com

Bisnis.com, JAKARTA - Penanganan wabah virus corona di Kota Kendari bisa terganggu sebab dokter dan perawat di IGD RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara mogok kerja pada Jumat (20/3/2020).

Mereka menilai manajemen rumah sakit pelat merah itu tidak maksimal menyediakan alat pelindung diri (APD) di rumah sakit rujukan perawatan pasien corona tersebut. 

Seorang perawat IGD yang meminta identitasnya dirahasiakan mengatakan total terdapat 40 dokter dan perawat yang mogok kerja. 

"Padahal kalau merawat pasien positif corona APD seperti masker harus benar-benar aman,” ucapnya kepada pada Jumat (20/3/2020) sore.

Dia menjelaskan bahwa mogok kerja dipicu pasien positif corona berkontak fisik dengan para tenaga kesehatan di IGD sebelum pasien diisolasi.

Sebelum diisolasi di RSUD Bahteramas, pasien dirawat di IGD. Ketika itu, dokter dan perawat yang menangani tidak dilengkapi APD yang memadai.

Pasien wanita itu warga Kota Kendari yang dibawa ke RSUD Bahteramas pada 9 Maret 2020 rujukan dari klinik di bilangan Andonohu, Kecamatan Kambu, Kota Kendari. 

Belakangan diumumkan pada Kamis (19/3/2020), bahwa pasien tersebut positif terkena virus Corona. Para dokter dan perawat IGD pun resah sebab mereka pernah kontak langsung dengan pasien tadi.

“Kejadian sudah hampir 10 hari, IGD baru tadi disterisasi,”  ujarnya.

Para tenaga medis yang sempat kontak langsung dengan pasien telah meminta dites. Namun, manajemen RSUD Bahteramas Kendari belum merespons. 

“Karena tidak ada respons, akhirnya teman-teman inisiatif untuk meliburkan diri."

Plt Direktur RSUD Bahteramas dr. Sjarif Subjikato membenarkan beberapa petugas kesehatan di IGD kontak dengan pasien positif Corona. 

“Mereka sudah diisolasi di rumah, tapi mereka minta diisolasikan di rumah sakit," kata Sjarif. 

Pemerintah telah mengumumkan di Sulawesi Tenggara terdapat tiga kasus baru Corona.  Rabiul Awal, juru bicara penanganan Covid-19, menyebut  tiga pasien itu terdiri dari seorang laki-laki berusia 41 tahun dan dua perempuan berusia masing-masing 32 dan 25 tahun. 

Ketiganya dirawat di ruang isolasi RSUD Bahteramas Kendari dengan kondisi yang membaik.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.Co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper