Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Tolak Mentah-Mentah Permohonan Keringanan Tarif Impor

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menolak mentah-mentah permohonan banyak perusahaan untuk meringankan tarif impor di tengah suramnya kondisi ekonomi akibat wabah penyakit virus corona (Covid-19).
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) bersama Presiden China Xi Jinping dalam sebuah pertemuan di Beijing, China, Kamis (9/11/2017)./Reuters-Damir Sagolj
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) bersama Presiden China Xi Jinping dalam sebuah pertemuan di Beijing, China, Kamis (9/11/2017)./Reuters-Damir Sagolj

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menolak mentah-mentah permohonan banyak perusahaan untuk meringankan tarif impor di tengah suramnya kondisi ekonomi akibat wabah penyakit virus corona (Covid-19).    

Untuk yang kesekian kalinya, perusahaan-perusahaan Amerika dan para importir pada Rabu (18/3/2020) memohon kepada Trump agar memperkenankan adanya keringanan tarif.

Dibutuhkan waktu berpekan-pekan lamanya bagi banyak perusahaan untuk mendapatkan tanggapan atas potensi penurunan tarif tersebut seiring dengan meningkatnya ancaman wabah corona terhadap kelangsungan bisnis berskala kecil dan menengah yang tak terhitung jumlahnya.

Selama berpekan-pekan pula mereka harus menunggu pemerintahan Trump menyampaikan respons yang pasti. Sampai pada suatu hari, mereka akhirnya memperoleh jawaban langsung dari Trump.

"Tidak ada alasan untuk melakukan itu. Saya tidak bisa membayangkan warga Amerika memintanya [keringanan tarif],” ujar Trump pada Rabu (18/3), seperti dilansir Bloomberg.

Perdebatan tentang pengurangan tarif ataupun pemangkasan pajak, pada dasarnya, telah melayang di antara jajaran penasihat Trump dan pihak eksternal.  

Seruan untuk langkah tersebut telah meningkat dalam krisis merebaknya wabah corona karena Trump memiliki otoritas untuk memangkas tarif dengan segera.

Menurut satu estimasi, penangguhan tarif yang dikenakannya pada barang-barang China serta impor baja dan aluminium global akan memberi dorongan bagi ekonomi AS sebesar lebih dari US$75 miliar, atau 0,4 persen dari PDB AS, seperti dituliskan Americans for Free Trade dalam surat mereka.

Wendy Cutler, seorang mantan pejabat urusan perdagangan, mengatakan retorika memanas antara pejabat AS dan China dalam beberapa hari terakhir "tidak membantu dan tidak bertanggung jawab".

"Sekarang adalah waktunya bagi AS dan China untuk bekerja sama membantu seluruh dunia menavigasi melalui krisis ini. Mengurangi tarif akan menjadi langkah awal yang baik,” tutur Cutler.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper