Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gobel: Waspadai Dampak Tak Langsung Virus Corona pada Industri dan Perdagangan

Ada sejumlah langkah yang bisa pemeirntah ambil untuk menjaga neraca perdagangan. Di antaranya membuka rekan dagang baru dan memanfaatkan geliat dalam negeri.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kiri) berbincang dengan CEO Gobel Group Rachmat Gobel, di sela-sela penutupan Proyek 100 Ribu Solar Lanterns, di Jakarta, Selasa (30/1)./JIBI-Dwi Prasetya
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kiri) berbincang dengan CEO Gobel Group Rachmat Gobel, di sela-sela penutupan Proyek 100 Ribu Solar Lanterns, di Jakarta, Selasa (30/1)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR, Rachmat Gobel, mendorong pemerintah untuk mengamati dampak tidak langsung pada sektor industri dan perdagangan antara Indonesia, China serta negara-negara anggota Asean setelah merebaknya virus Corona (Covid-19).

Menurutnya, parlemen siap menjadi mitra bicara selain para pakar, untuk mempelajari berbagai faktor yang bisa menghambat laju investasi dan kegiatan industri di Indonesia.

“Pemerintah juga harus memperhatikan dan mencarikan solusi efektif terkait harga sejumlah komoditas ekspor dari sektor sumber daya alam yang diperkirakan akan terpukul. Kondisi ini akan memperdalam defisit neraca perdagangan,” ujarnya, Kamis (19/3/2020).

Oleh karena itu, Gobel mengingatkan pemerintah harus mengambil sejumlah langkah antisipasi dan harus mengoptimalkan pasar domestik. Selain itu, pasar baru ekspor di luar pasar tradisional harus diperluas, seperti seperti Afrika dan Asia Selatan.

Meski nilai awalnya kecil dibandingkan dengan pasar tradisonal, tapi ungkap Gobel, jika dibuka dengan konsisten dalam jangka panjang akan membuka peluang permintaan yang berkelanjutan di masa-masa mendatang.

Tak hanya itu, dia juga mendorong pemerintah untuk segera melakukan misi dagang, pameran dagang, dan perjanjian bilateral yang lebih atraktif sebagai kombinasi yang bisa ditempuh dalam kondisi saat ini.

Di sisi lain, Gobel menuturkan, pemerintah juga bisa memanfaatkan segi wisata dari pasar wisatawan domestik. Meski hal itu tidak mudah dengan pembatasan akses seperti saat ini.

Untuk itu, Gobel menyarankan pemerintah untuk mengambil langkah-langkah seperti upaya untuk menggairahkan warga melakukan perjalanan ke berbagai destinasi pilihan pascapembatasan 14 hari.

“Pemerintah bisa memberlakukan tarif khusus penerbangan untuk merangsang wisatawan nusantara yang mau melakukan perjalanan. Menawarkan berbagai kerja sama dengan pihak maskapai penerbangan yang batal melakukan penerbangan ke China, misalnya,” ujarnya.

"Akan tetapi semua upaya iru tetap dengan mengeliminasi sekecil mungkin adanya penyebaran virus Corona,” tambahata politisi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) tersebut.

Sedangkan upaya lainnya adalah pemerintah harus mengoptimalkan pekerja yang ada. Apakah itu pekerja lokal maupun pekerja dari China yang bertahan di Indonesia dalam memanfaatkan momentum Covid-19 demi memperkuat produksi domestik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Andya Dhyaksa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper