Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Negatif Corona Dapat Isolasi Diri di Rumah, Begini Caranya

Masyarakat dengan gejala terjangkit corona, tetapi masih negatif dapat melakukan beberapa langkah isolasi diri di rumah.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona atau COVID-19 Achmad Yurianto memberi keterangan update kasus corona di Indonesia, Istana Presiden, Selasa (10/3/2020). JIBI/Bisnis - M Khadafi
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona atau COVID-19 Achmad Yurianto memberi keterangan update kasus corona di Indonesia, Istana Presiden, Selasa (10/3/2020). JIBI/Bisnis - M Khadafi

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah meminta masyarakat dengan gejala terinfeksi Covid-19 tetapi masih negatif, dapat melakukan isolasi diri di rumah. Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto membagikan beberapa tips isolasi diri yang baik dan benar.

Dia mengatakan saat ini jumlah masyarakat positif Corona mencapai 172 orang. Mereka seluruhnya di rawat di rumah sakit. Adapun masyarakat dengan gejala sama tetapi masih negatif dapat melakukan beberapa langkah isolasi diri di rumah.

“Isolasi diri di rumah tidak begitu sulit namun membutuhkan komitmen yang kuat dari pasien dan keluarga,” katanya di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (17/3/2020).

Menurutnya, selama proses isolasi diri, pasien harus selalu menggunakan masker. Mereka juga harus menjaga jarak dengan seluruh anggota keluarga. Apabila dimungkinkan, mereka dapat tidur di kamar tersendiri meski poin ini tidak mutlak.

Selain itu, pasien self isolated diminta tidak menggunakan alat makan minum yang sama dengan orang lain. Mereka diminta beristirahat cukup, konsumsi asupan bergizi cukup dan menjaga diri agar tidak melakukan kontak dengan keluarga.

“Ini yang kita lakukan di dalam kaitan bagaimana kita mencoba untuk mekansakan kegiatan terkait isolasi diri,” ujarnya.

Kasus positif Corona kian bertambah. Data terbaru setidaknya 172 orang positif Covid-19. Meski begitu sembilan orang telah dinyatakan sembuh.

Dari penambahan 38 kasus baru, kebanyakan berasal dari Provinsi DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Provinsi Kepulauan Riau. Adapun dari total 172 orang, kasus terbanyak ditemukan di DKI Jakarta. Dia memaklumi kondisi ini lantaran Ibu Kota Negara menjadi pintu gerbang masuk bagi banyak orang.

“Kemudian mobilitas pendduduk sangat tinggi dan kemungkinan terjadi kontak yang kita dapat cukup besar. Ini bentuk tracing yang dilakukan jajaran Dinkes DKI dibantu kepolisian dan rumah sakit setempat,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper