Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Singapura Mengisolasi Pendatang Meski Negatif Virus Corona

Kebijakan ini diambil untuk mengantispasi virus Corona lebih berkembang lagi di Singapura. Selain itu, pemerintah SIngapura juga memperketat wilayah perbatasan mereka.
Warga mengenakan masker sebagai bentuk pencegahan atas virus corona, di area Chinatown di Singapura, Senin (10/2/2020)./Bloomberg-Seong Joon Cho
Warga mengenakan masker sebagai bentuk pencegahan atas virus corona, di area Chinatown di Singapura, Senin (10/2/2020)./Bloomberg-Seong Joon Cho

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Singapura membuat kebijakan baru dalam upayanya mencegah wabah virus Corona (Covid-19) berkembang di wilayahnya. Mereka telah memperketat aturan di area perbatasan, termasuk negara-negara ASEAN. Pun, pemerintah menyarankan masyarakatnya tidak bepergian dalam waktu dekat, jika tak mendesak.

Aturan ini akan berlaku selama 30 hari ke depan yang selanjutnya akan dievaluasi dan mulai berlaku pada Senin (16/3/2020). Selain itu, dinukil dari Business Insider, pada hari Jumat (13/3/2020), Departemen Kesehatan Singapura (MOH) mengumumkan bahwa mulai pukul 11.59 malam pada tanggal 15 Maret, semua pengunjung dengan sejarah perjalanan terakhir ke Prancis, Jerman, Italia dan Spanyol dalam 14 hari terakhir, tidak akan diizinkan masuk atau transit melalui Singapura.

Penduduk Singapura dan pemegang izin jangka panjang dengan riwayat perjalanan baru-baru ini ke daerah-daerah ini, akan diberikan pemberitahuan tinggal di rumah (stay-home notice/SHN) selama 14 hari. Dalam kurun itu, mereka harus tetap di rumah.

Warga Singapura disarankan untuk menunda semua perjalanan yang tidak penting ke empat negara Eropa. Ada juga anjuran serupa untuk perjalanan ke Cina daratan, Iran, Jepang dan Korea Selatan. Anjuran sebelumnya – dan masih dipertahankan -- yakni menunda semua perjalanan ke provinsi Hubei di daratan Cina juga tetap ada.

Selain itu, semua wisatawan yang datang ke Singapura yang menunjukkan gejala demam di pos pemeriksaan, diminta untuk melaksanakan SHN 14 hari meskipun negatif virus corona. Pasalnya, menurut Menteri Pembangunan Nasional Lawrence Wong, hasil tes swab dapat menunjukkan gejala negatif virus corona, ketika masih dalam tahap inkubasi.

“Itulah sebabnya kami ingin mengambil tindakan pencegahan ekstra dan memaksakan persyaratan 14 hari penuh, ini untuk semua pengunjung seperti itu,” katanya. "Dalam pengawasan ini, kami akan memberikan perhatian khusus ke beberapa negara di mana kami telah melihat kasus yang diimpor (mendatangkan orang yang terinfeksi), dan kami memperketat terhadap kasus impor itu," tambahnya.

Wong, yang juga ketua bersama Satuan Tugas Multi-Kementerian tentang Covid-19, mengatakan bahwa kontrol perbatasan mungkin menjadi kurang efektif karena wabah ini meningkat secara global. Tetapi karena masih ada peningkatan kasus yang sangat cepat di beberapa negara, dan lebih banyak kasus impor yang terlihat di Singapura, ia mengatakan masih ada kebutuhan untuk memperketat perbatasan.

Sementara untuk para tenaga kerja asing, Kementerian Tenaga Kerja (MOM) menegaskan pemegang izin kerja yang telah berada di empat negara Eropa tersebut dalam 14 hari terakhir, harus mendapatkan persetujuan MOM untuk memasuki Singapura.

Mereka dilarang kembali ke Singapura, sampai atasan mereka mendapat persetujuan dari MOM untuk mendatangkan mereka. Setibanya di Singapura, pemegang izin kerja yang terkena dampak akan diminta melaksanakan SHN.

Sementara perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja asing, harus bisa menunjukkan akomodasi untuk isolasi selama masa SHN mereka. Para tenaga kerja asing yang melaksanakan SHN, tak diperbolehkan meninggalkan rumah tempat mereka diisolasi. MOM juga meminta para tenga kerja asing itu mendapat pengawasan medis, untuk gejala penyakit pernapasan akut atau demam.

Untuk makan dan kebutuhan sehari-hari, mereka bisa mendapatkan bantuan dari rekan serumah atau asrama, atau menggunakan layanan pengiriman rumah, begitu instruksi MOM. Semua pelanggaran atas berbagai instruksi tersebut, bisa berakibat hukum yang tegas. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Andya Dhyaksa
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper