Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Boeing Raup Pinjaman Senilai US$13,825 Miliar

Produsen pesawat AS mengantongi pinjaman hingga US$13,8 miliar. Dokumen pinjaman masih memungkinkan komitmen tambahan dengan total kewajiban hingga US$14,5 miliar.
Boeing 737 MAX yang merupakan pesawat buatan Boeing yang paling banyak diminati. /Boeing
Boeing 737 MAX yang merupakan pesawat buatan Boeing yang paling banyak diminati. /Boeing

Bisnis.com, JAKARTA - Boeing Co. berencana menarik pinjaman sebesar US$13,8 miliar Jumat pekan ini karena perusahaan bergulat dengan gangguan perjalanan di seluruh dunia akibat wabah virus corona.

Dilansir Bloomberg, Kamis (13/3/2020), menurut sumber yang mengetahui masalah ini, Boeing memperoleh pinjaman dari sekelompok bank bulan lalu untuk membantunya mengatasi masalah keuangan seiring dengan upaya mengembalikan operasi pesawat 737 Max-nya setelah dilarang terbang sejak Maret 2019 karena dua insiden kecelakaan mematikan.

Pinjaman awalnya berjumlah US$13 miliar, tetapi dua bank kemudian bergabung dan menambahkan menjadi US$13,8 miliar. Dokumen pinjaman masih memungkinkan komitmen tambahan dengan total kewajiban hingga US$14,5 miliar.

Pinjaman ini diajukan sebelum Covid-19 menyebar ke seluruh dunia. Boeing telah menarik sekitar US$7,5 miliar dan saat ini akan menarik sisanya sebagai upaya antisipasi karena gejolak pasar.

Perusahaan yang terkena virus semakin merapat ke bank untuk pembiayaan jangka pendek. United Airlines Holdings Inc. mengumpulkan likuiditas baru senilai US$2 miliar dengan pinjaman berjangka aman, sementara Norwegian Cruise Line Holdings Ltd. baru-baru ini menandatangani amunisi baru senilai US$ 675 juta.

Pengamat pasar uang mengatakan jika kondisi kredit memburuk, lebih banyak perusahaan akan menarik batas kredit mereka.

"Mereka ingin memiliki uang tunai di neraca," kata Matthew Geudtner dari Bloomberg Intelligence.

Max grounding, perusahaan patungan perusahaan dengan Embraer SA dan jatuh tempo utang yang menjulang juga akan membebani penimbunan kas Boeing.

Sedangkan untuk menjaga likuiditas, Boeing juga memiliki fasilitas kredit bergulir senilai US$9,6 miliar yang akan menjadi hampir dua kali lipat pada Oktober mendatang. Perusahaan memiliki sekitar US$10 miliar uang tunai di neraca pada 31 Desember.

Menurut ICE Data Services, saham Boeing anjlok 18 persen menjadi US$189, sementara biaya untuk melindungi utang perusahaan selama satu tahun di pasar credit default swaps melebar 141 basis poin menjadi 218 basis poin,

Baik pihak Boeing maupun perwakilan Citigroup Inc., yang mengucurkan pinjaman ini menolak berkomentar.

Selain kerugian karena mandeknya 737 Max, perusahaan kini dihadapkan pada hilangnya pendapatan di tengah penurunan permintaan pesawat karena penumpang membatalkan penerbangan dan maskapai menarik kembali pesanan jet terbarunya. Boeing mulai terguncang karena maskapai yang mengalami kendala keuangan menunda pembayaran di muka untuk 737 Max.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Lestari
Editor : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper