Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hingga Maret 2020, 94 Orang Meninggal Akibat DBD di Indonesia

Sebanyak 94 orang tercatat telah meninggal akibat kasus DBD di Indonesia hingga awal Maret ini. Jumlah kematian terbanyak berada di NTT, lantas Jawa Barat dan Jawa Timur. Jumlah ini menurun drastis jika dibanding periode yang sama tahun lalu.
Petugas memeriksa pasien deman berdarah (DBD) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Depok, Jawa Barat, Jumat (25/1/19)./ANTARA-Kahfie kamaru
Petugas memeriksa pasien deman berdarah (DBD) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Depok, Jawa Barat, Jumat (25/1/19)./ANTARA-Kahfie kamaru

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan mencatat ada 94 orang meninggal akibat penyakit Demam Berdarah Dengue atau DBD sepanjang 2020 ini. Jumlah itu tercatat sampai Kamis, 5 Maret 2020.

"Data tercatat 94 kematian dari total 14.716 kasus secara nasional," kata Direktur Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi.

Jumlah kematian terbanyak berada di Nusa Tenggara Timur, yaitu sebanyak 29 orang. Jumlah kasus di sana pun tertinggi mencapai 1.300 kasus. Menyusul di Jawa Barat 15 orang dan Jawa Timur 11 orang. Tiga daerah itu masuk dalam zona merah DBD.

Di zona kuning, kasus kematian DBD tercatat di Lampung sebanyak tujuh kasus, di Jawa Tengah empat kasus, di Bengkulu tiga kasus dan di Sulawesi Tenggara tiga kasus. 

Kemudian masing-masing dua kasus kematian di Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Sulawesi Tengah. 

Selain itu, masing-masing satu kasus kematian di Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Sulawesi Utara dan Nusa Tenggara Barat. 

Nadia mengatakan total kasus tersebut mengalami penurunan dibandingkan 2019 yang tercatat ada 436 kematian akibat DBD pada rentang waktu yang sama. Sepanjang tahun lalu, tercatat ada 137.761 kasus DBD dengan angka kematian mencapai 917 orang. 

Terkait pasien yang terjangkit demam berdarah pada 2020 menurut klasifikasi umur, terbagi atas lima klasifikasi yaitu pasien usia di bawah satu tahun sebanyak 2,13 persen, usia 1-4 tahun 9,23 persen, usia 5-14 tahun 41,72 persen, usia 15-44 tahun 37,25 persen dan pasien terjangkit di atas 44 tahun sebanyak 9,67 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Andya Dhyaksa
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper