Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tertular Virus Corona, Ini Curahan Hati Wakil Menkes Iran

Iraj Harirchi, Wakil Menteri Kesehatan Iran, tentu tidak pernah membayangkan akan ‘berhadapan’ dengan virus corona secara langsung.
Video koleksi akun Youtube Quick Take by Bloomberg
Video koleksi akun Youtube Quick Take by Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Iraj Harirchi, Wakil Menteri Kesehatan Iran, tentu tidak pernah membayangkan akan ‘berhadapan’ dengan Virus Corona secara langsung.

Sejak merebak virus mematikan tersebut, Iraj Harirchi tentu adalah salah satu orang yang paling sibuk melakukan berbagai cara untuk menangkal penyebaran virus corona yang kian meluas di Iran.Namun, tak ada yang menyangka, Wakil Menteri Kesehatan Iran itu pun ikut tertular. Pada Senin (23/2/2020), Iraj sebetulnya ikut dalam konferensi pers terkait dengan virus korona.

Saat itu, dalam video yang beredar, dia tampak menyeka keringat diwajahnya secara berulang-ulang. Dia juga menyeka hidungnya. Wajahnya terlihat memerah. Simak videonya dari Youtube Quick Take by Bloomberg di atas. 

Situasi tak nyaman sangat jelas diperlihatkan Iraj. Dalam video terpisah, mengenakan kaus oblong berwarna kuning, Iraj mengungkapkan pengakuan dan curahan hatinya.

“Saya ingin menginformasikan bahwa saya juga terkena virus corona. saya demam sejak kemarin, dan hasil test awal tadi malam mengungkapkan bahwa saya positif tertular corong. Sejak saat itu, saya mengisolasi diri saya sendiri.

Beberapa menit lalu, saya juga telah diberitahu bahwa tes akhir menyatakan saya positif. Saya akan memulai treatment secepatnya.

Kondisi saya tidak terlalu buruk. Tubuh saya sedikit sakit dan agak demam.  Saya yakin ini akan segera membaik. Yang pasti, kami akan melakukan berbagai cara untuk melawan virus ini dalam beberapa pekan ke depan.

Yakinlah bahwa kita bisa mengalahkan korona. Saya mengatakan ini dari hati yang paling dalam. Jaga dirimu. Sampai jumpa."

Penyebaran virus corona di Iran memang cukup parah. Sejauh ini, Iran tercatat sebagai negara ketiga di luar China yang mencatat total kasus tertinggi.
Berdasarkan data worldometers.info terbaru, jumlah kasus di Iran tercatat sebanyak 245 kasus. Dari jumlah itu, jumlah korban meninggal tercatat sebanyak 26 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper