Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rachmat Gobel Dorong Pemerintah Pulangkan WNI di Kapal Diamond Princess

Kapal pesiar Diamond Princess di pelabuhan Yokohama pada Senin (3/2/2020)./Bloomberg
Kapal pesiar Diamond Princess di pelabuhan Yokohama pada Senin (3/2/2020)./Bloomberg

 Bisnis.com , JAKARTA- Wakil Ketua DPR RI  Rachmat Gobel mendorong pemerintah untuk menyiapkan evakuasi bagi 78 warga negara Indonesia (WNI) yang berada di kapal pesiar Diamond Princess. Menurut Rachmat, walau tetap menjaga kewaspadaan dan kehati-hatian terhadap kasus virus Corona, pemerintah perlu secara serius memulangkan para WNI yang berstatus sebagai awak kapal tersebut. 

Sejak 5 Februari lalu, para kru tersebut menjalani karantina di Pelabuhan Yokohama, Jepang, dan sampai saat ini belum mendapat kepastian kapan mereka akan dievakuasi.

“Saya mendukung prinsip kehati-hatian yang dilakukan oleh pemerintah. Namun, disisi lain, keselamatan para kru untuk segera dievakuasi dalam kondisi sehat, juga harus menjadi prioritas utama pememrintah. Sebab jika proses evakuasi berlarut dan tidak pasti, bisa terjadi kemungkinan terpapar. Jika itu yang terjadi, biaya yang  timbul akibat dari semua itu akan jauh lebih besar. Sebab kerugiannya bukan hanya masalah ekonomi semata, tetapi juga beban psikologis yang jauh lebih besar,” tegas Rachmat Gobel, di Jakarta, Jumat (28/2/2020).

Pernyataan Rachmat itu menyikapi keputusan pemerintah yang disampaikan Menko PMK kemarin siang pada Kamis (27/2/2020), meski telah memutuskan akan melakukan evakuasi kru Diamond Princess dengan pesawat, namun jadualnya masih belum dipastikan. “Presiden telah memutuskan untuk melakukan evakuasi dengan pesawat, tapi waktunya masih menunggu negoisasi,” kata Menko PMK Muhajir Effendi.

Rachmat yang merupakan legislator dari Partai Nasdem itu menilai  jika tidak bisa segera melakukan evakuasi, maka pemerintah dinilai  kurang sigap dan tidak memiliki rencana yang jelas untuk memulangkan para kru ke tanah air. “Negara lain seperti seperti Filipina dan India telah melakukan evakuasi seluruh warganya masing-masing sejumlah 477 orang  dan 132 orang. Sementara Indonesia sebagai negara asal kru terbesar ketiga, belum menyampaikan jadwal evakuasi. Ketidaktegasan ini akan menimbulkan kekhawatiran dan dan rasa was-was bagi para kru, akan kesehatan dan keselamatan mereka,” kata Rachmat.

Oleh karena itu, lanjut dia, pemerintah harus segera memberikan penegasan soal evakuasi ini, dan tentunya dengan standar operasi yang jelas, aman, dan selamat. “Keputusan Pemerintah yang terus berubah akan  membuat masyarakat, terutama keluarga para kru menjadi resah dan bimbang. Kasihan mereka karena apapun kondisinya, ke 78 orang kru itu adalah warga kita yang harus diselamatkan,” tegasnya.

Rachmat juga mengingatkan, adanya protokol kesehatan dan karantina untuk mencegah terjadinya penularan.  “Saya yakin Pak Menkes (Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto) memiliki sistem dan kemampuan yang tinggi, menjalankan protokol karantina dengan benar. Hal itu sudah dibuktikan ketika menangani WNI yang dijemput dari China. Kenapa untuk kru kapal ini tidak yakin,” tegas Rachmat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper