Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kepala Otorita Jadi 'Penguasa' Ibu Kota Baru, Urusi Pengembangan & Investasi

Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa mengatakan ibu kota baru akan dipimpin oleh kepala otorita. Seluruh urusan pembangunan dan perencanaan, termasuk investasi akan diputus oleh pejabat setingkat menteri tersebut.

Bisnis.com, JAKARTA  - Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa mengatakan ibu kota baru akan dipimpin oleh kepala otorita. Seluruh urusan pembangunan dan perencanaan, termasuk investasi akan diputus oleh pejabat setingkat menteri tersebut.

“Dia diberikan kewenangan seluas-luasnya nya kecuali 6 kewenangan pemerintah pusat,” katanya usai rapat bersama Presiden Joko Widodo di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (26/2/2020).

Sementara itu saat ini payung hukum dan master plan ibu kota baru tengah dirancang. RUU ibu kota negara baru rencananya akan diserahkan kepada DPR untuk dibahas setelah masa reses, atau setelah 22 Maret 2020.

Terkait masterplan, Suharso mengatakan bahwa hal itu akan selesai pada pertengahan tahun ini. Rancangan ini diperlukan untuk menjadi modal bagi pemerintah untuk menarik investor baik dari dalam negeri maupun negara lain.

Adapun dalam pembukaan rapat, Jokowi mengingatkan dalam merancang desain sistem tata kelola ibu kota negara baru harus memerhatikan banyak hal penting. Dia menekankan bahwa relokasi bukan hanya memindahkan ibu kota, tetapi juga menerapkan cara kerja baru.

"Yang lebih jujur, yang lebih fleksibel sehingga kita bisa bekerja lebih lincah, bekerja lebih efisien bekerja lebih cepat dan bekerja lebih efektif," katanya.

Pada tahun ini, Jokowi menargetkan pembangunan infrastruktur dasar akan segera dimulai. Oleh karena itu pembiayaan ibukota baru harus segera diselesaikan.

"Pemetaan proyek mana yang akan dibiayai dengan APBN ataupun oleh swasta melalui skema kerjasama KPBU, serta mana yang dikerjakan oleh investasi langsung," katanya.

Terkait pembangunan ibu kota negara baru di Kalimantan tersebut, Jokowi telah mengajak negara-negara tetangga untuk ikut dalam prosesnya. Menurut Jokowi, sejauh ini dia telah mendapatkan beberapa signal baik dari negara sahabat.

Dalam hal itu, Jokowi meminta jajarannya untuk memberikan penjelasan secara gamblang sektor-sektor yang dapat melibatkan investor asing maupun swasta. "Perlu disiapkan detil proses kerjasama antara kita dengan negara lain," kata Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khadafi
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper