Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Update Virus Corona: Korban Tewas Nyaris Sentuh 1.500 Jiwa

Jumlah korban tewas akibat wabah virus corona (Covid-19) melonjak hingga hampir mencapai 1.480 korban jiwa pada hari ini, Jumat (14/2/2020).
Seorang pekerja berkostum tradisional Korea mengenakan topeng pelindung untuk mencegah tertularnya virus corona selama pemeragaan ulang Royal Guards Changing Ceremony di depan Istana Deoksu di Seoul, Korea Selatan, 31 Januari 2020./Reuters
Seorang pekerja berkostum tradisional Korea mengenakan topeng pelindung untuk mencegah tertularnya virus corona selama pemeragaan ulang Royal Guards Changing Ceremony di depan Istana Deoksu di Seoul, Korea Selatan, 31 Januari 2020./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Jumlah korban tewas akibat wabah virus corona (Covid-19) melonjak hingga hampir mencapai 1.500 korban jiwa pada hari ini, Jumat (14/2/2020).

Dikutip dari www.worldometers.info, korban jiwa di China tercatat 1.484 orang hingga Jumat pukul 05.00 WIB, bertambah sebanyak 119 jiwa sejak Kamis (13/2).

Sementara itu, Jepang melaporkan kematian pertama akibat virus ini. Sehingga kematian di luar China bertambah menjadi 3 jiwa, setelah sebelumnya terjadi di Filipina dan Hong Kong masing-masing sebanyak 1 orang. Dengan demikian, wabah virus ini telah merenggut total 1.487 nyawa.

Adapun jumlah yang dipastikan terinfeksi virus corona di China hingga Jumat (14/2) bertambah 4.854 orang, sehingga jumlah total pengidap virus sejauh ini di negeri tersebut mencapai 64.658 orang.

Virus ini juga telah menjalar ke 27 negara lain di Asia dan Eropa. Menyusul China berturut-turut adalah Jepang yang mencatat 251 kasus, disusul Singapura dengan 58 kasus dan Hong Kong yang mencatatkan 58 kasus.

Dari total 65.246 kasus Covid-19 di seluruh dunia hingga Jumat (14/2), sebanyak 10.603 di antaranya dalam kondisi kritis. Di sisi lain, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh juga bertambah menjadi 6,992 orang.

Sementara itu, para pejabat pemerintahan AS meningkatkan kecaman terhadap tanggapan China terhadap wabah Covid-19, yang mempertanyakan transparansi pemerintah sehari setelah provinsi Hubei, pusat wabah itu terjadi, mengubah metode penghitungan infeksi.

Para ahli kesehatan dan investor menunggu data dari provinsi Hubei pada hari Jumat, untuk mengukur laju wabah pada hari kedua pasien yang didiagnosis dengan metode baru dimasukkan dalam penghitungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper