Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dihantam Corona, Kunjungan Turis ke Singapura Anjlok

Singapura mengalami penurunan kunjungan turis hingga 30 persen akibat dampak turunan wabah virus corona.
Warga mengenakan masker sebagai bentuk pencegahan atas virus corona, di kawasan pusat bisnis Singapura, Senin (10/2/2020)./Bloomberg-Seong Joon Cho
Warga mengenakan masker sebagai bentuk pencegahan atas virus corona, di kawasan pusat bisnis Singapura, Senin (10/2/2020)./Bloomberg-Seong Joon Cho
Bisnis.com, JAKARTA -Tren kunjungan turis ke Singapura dilaporkan turun 25 persen hingga 30 persen seiring dampak turunan dari wabah virus corona yang melanda China. Kunjungan turis bisa terus merosot bila wabah tersebut tak kunjung bisa ditangani secara tuntas.
 
Keith Tan, Kepala Eksekutif Singapore Tourism Board mengatakan Singapura telah kehilangan sekitar 18.000 hingga 20.000 wisatawan dalam sehari. Angka ini bisa bertambah seiring dengan situasi wabah yang bertahan lama.  
 
"Ada banyak bukti anekdotal bisnis mengering, tapi itu tidak mengherankan mengingat berapa banyak kontribusi China untuk kedatangan pengunjung kami," kata Tan seperti dilansir Bloomberg,  Selasa (11/2/2020). 
China menyumbang sekitar 20 persen dari kunjungan pada pariwisata Singapura, diikuti Indonesia dan India. Langkah China yang melarang penerbangan ke luar ditambah dengan pembatasan kunjungan warga negara China ke Singapura telah memangkas pendapatan dari sektor pariwisata.
"Kami memiliki lebih dari 1.600 pemandu wisata yang memandu dalam bahasa Mandarin dan mata pencaharian mereka terganggu karena banyak dari mereka adalah pekerja lepas," kata Tan. 
 
Selain China, turis dari negara lain juga menunda kunjungan ke Singapura dan negara Asia. Singapura memang bukan satu-satunya negara yang terdampak virus corona. Di seluruh dunia, hotel, kasino, maskapai penerbangan, dan retailer yang mengandalkan turis China telah terkena dampaknya. 
 
Sekitar 163 juta turis China melakukan perjalanan ke luar negeri pada 2018, menyumbang lebih dari 30 persen dari pengeluaran perjalanan di seluruh dunia.
Akan tetapi, bagi Singapura, proyeksi pariwisata tahun ini sangat kontras dengan rekor kedatangan turis tahun lalu yang mencapai 19,1 juta.
Penerimaan pariwisata Negeri Singa naik menjadi S$27,1 miliar (US$ 19,5 miliar) pada 2019 berdasarkan perkiraan awal, dari S$26,9 miliar pada tahun sebelumnya.
 
Namun dalam sebuah laporan minggu lalu, DBS Group Holdings Ltd. melansir  penurunan kunjungan satu juta wisatawan  sama dengan kisaran S$1 miliar dalam pengeluaran. Perkiraan itu berlaku untuk setiap tiga bulan larangan perjalanan sudah diberlakukan.  Kedatangan turis yang lebih rendah juga akan memotong sekitar 0,5 persen pertumbuhan PDB setahun penuh Singapura. 
 
Pelaku usaha di industri perhotelan juga sudah mengeluarkan beragam langkah penghematan, antara lain meminta beberapa pekerja untuk meninggalkan atau pergi bekerja selama empat hari seminggu. 
 
Badan Pariwisata Singapura juga akan membentuk Satgas Aksi Pemulihan Pariwisata, terdiri dari para pemimpin pariwisata dari sektor publik dan swasta. Upaya itu mirip dengan tindakan yang diambil selama SARS, ketika kedatangan wisatawan menurun 18 persen hingga 19 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Editor : Rivki Maulana

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper