Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Virus Corona Meluas, Pariwisata Singapura Terancam Turun 30 Persen

Badan pariwisata Singapura memperkirakan penurunan angka kedatangan dan pengeluaran wisatawan tahun ini pada kisaran 25%-30% akibat wabah virus Corona.
Patung Merlion di Marina Bay, Singapura/Wikimedia Commons
Patung Merlion di Marina Bay, Singapura/Wikimedia Commons

Bisnis.com, JAKARTA -  Badan pariwisata Singapura memperkirakan jumlah wisatawan ke negeri Singa itu turun hingga 30 persen tahun ini akibat virus Corona.

Menurut Kepala Eksekutif Singapore Tourism Board Keith Tan, negara tersebut kehilangan sekitar 18.000 hingga 20.000 wisatawan perhari, dan angka tersebut dapat terus turun lebih dalam jika penyebaran virus bertahan lama.

"Ada banyak bukti anekdotal bahwa bisnis pariwisata semakin sepi, tapi ini tidak mengherankan mengingat berapa banyak kontribusi China untuk angka kedatangan pengunjung kami," ujar Tan, dikutip melalui Bloomberg, Selasa (11/2).

China menyumbang sekitar 20 persen dari jumlah pendatang wisatawan di Singapura, sumber pengunjung terbesar diikuti oleh Indonesia dan India.

Larangan dari Beijing terkait perjalanan wisata berkelompok serta larangan masuk oleh pemerintah Singapura terhadap warga negara China telah menekan sumber pendapatan utama.

"Kami memiliki lebih dari 1.600 pemandu wisata yang memandu dalam bahasa Mandarin dan mata pencaharian mereka juga ikut terganggu karena sebagian besar dari mereka adalah pekerja lepas," kata Tan.

Turis dari negara lain juga menunda kunjungan ke Singapura dan negara lain di Asia di tengah wabah virus ini.

Singapura menetapkan proyeksi wisata tahun 2020 yang sangat kontras dengan rekor kedatangan tahun lalu sebesar 19,1 juta orang.

Penerimaan pariwisata naik menjadi sekitar S$19,5 miliar pada 2019 berdasarkan perkiraan awal, dari S$26,9 miliar pada tahun sebelumnya.

Namun, dalam sebuah laporan yang dirilis oleh DBS Group Holding Ltd. pekan lalu, disebutkan bahwa ada potensi penurunan hingga 1 juta wisatawan atau sama dengan sekitar S$1 miliar pengeluaran, untuk setiap tiga bulan larangan perjalanan diberlakukan.

Menurut DBS, kedatangan yang lebih rendah akan memotong sekitar 0,5% dari pertumbuhan PDB setahun penuh Singapura.

Beberapa langkah antisipasi sudah diambil oleh pemerintah Singapura, salah satunya adalah rencana pembentukan Tourism Recovery Action Taskforce yang terdiri dari para pelaku bisnis pariwisata dari sektor publik dan swasta untuk membantu upaya pemulihan.

Langkah ini mirip dengan tindakan yang diambil selama wabah SARS berlangsung, ketika kedatangan wisatawan menurun 18 persen hingga 19 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper