Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korban Meninggal akibat Virus Corona Hampir Tembus 1.000 Jiwa

Jumlah kasus virus corona yang dikonfirmasi di China daratan naik 3.062, sehingga jumlah totalnya menjadi 40.171.  Sementara itu, dua kematian tercatat di luar China daratan, satu di Hong Kong dan satu lagi di Filipina.
Sejumlah warga memakai masker saat berjalan menuju stasiun bawah tanah kereta subway di Kota Beijing, China, Selasa (21/1/2020). Wabah virus corona seperti Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS), yang menyebar di China dan mencapai tiga negara Asia lainnya, disebut-sebut bisa menular dari manusia ke manusia./Reuters
Sejumlah warga memakai masker saat berjalan menuju stasiun bawah tanah kereta subway di Kota Beijing, China, Selasa (21/1/2020). Wabah virus corona seperti Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS), yang menyebar di China dan mencapai tiga negara Asia lainnya, disebut-sebut bisa menular dari manusia ke manusia./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Korban tewas akibat wabah virus corona mencapai 910 jiwa, hingga Senin (10/2/2020). Angka ini lebih tinggi dari korban akibat epidemi SARS pasa 2003.

Menurut pernyataan dari Komisi Kesehatan Nasional, sekitar 871 dari kematian itu terjadi di Provinsi Hubei dengan ibu kota Wuhan, pusat penyebaran virus.

Dilansir Bloomberg, jumlah kasus virus corona yang dikonfirmasi di China daratan naik 3.062, sehingga jumlah totalnya menjadi 40.171.  Sementara itu, dua kematian tercatat di luar China daratan, satu di Hong Kong dan satu lagi di Filipina.

Sementara itu, di Jepang jumlah individu terinfeksi yang dikarantina di kapal pesiar juga meningkat hampir dua kali lipat menjadi 136, angka terbesar di luar China.Secara global, 40.614 telah terinfeksi sejauh ini. Capital Economics memperingatkan pertumbuhan global bisa terhenti.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan ada kasus virus corona yang menyebar dari orang-orang yang tidak memiliki riwayat perjalanan ke China.

"Deteksi sejumlah kecil kasus dapat mengindikasikan penularan yang lebih luas di negara lain," katanya melalui akun Twitter-nya.

Dia meminta negara-negara untuk meningkatkan upaya untuk mempersiapkan kemungkinan kedatangan virus corona.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper