Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah memulangkan 21 warga negara Indonesia (WNI) dari China. Mereka tidak akan melalui tahapan karantina 14 hari di Natuna seperti 243 WNI yang sebelumnya dievakuasi dari provinsi Hubei, China.
Seperti diketahui, Hubei menjadi pusat penyebaran virus corona. Saat ini wilayah tersebut berkontribusi sebanyak 70% terhadap jumlah pasien positif corona di seluruh dunia.
Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk China, Djauhari Oratmangun mengatakan bahwa seluruh WNI tersebut menggunakan pesawat komersial Malaysia Airlines. Penerbangan tersebut menjadi opsi bagi WNI yang hendak kembali ke Indonesia, usai pemerintah menutup penerbagan langsung dari dan ke China.
“Kami anjurkan kepada WNI atau mahasiswa apabila ingin kembali ke Indonesia melalui negara ketiga karena sejak 5 Februari lalu baik dari dan ke Indonesia kan sudah ditutup sementara,” katanya dalam telekonferensi di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Senin (10/2/2020).
PLt Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan bahwa karantina tidak dilakukan kepada 21 WNI dari China tersebut karena telah menjalani tes kesehatan. Hasil tes tersebut menyatakan seluruhnya dalam kondisi sehat atau negatif virus corona.
“Mereka berangkat dari China daratan di wilayah yang tidak mengalami isolasi dan mereka sudah menjalani proses pemeriksaan kesehatan dan mendapat sertifikasi sehat dan dengan demikian diizinkan terbang meninggalkan tiongkok,” kata Faizasyah.
Baca Juga
Sementara itu Kedutaan Besar Republik Indonesia di China daratan mencatat sebanyak 1.890 WNI masih berada di China, hingga Senin (10/2/2020) pukul 11.30 WIB. Jumlah WNI tersebut jauh di bawah posisi Desember 2019, dimana kedutaan mencatat sekitar 16.500 orang.
Dari 1.890 orang tersebut, sebanyak 722 orang berada di Beijing . Shanghai dan Guangzhou masing-masing mencatat 841 orang dan 327 orang. “Mereka yang masih menetap di Tiongkok itu dalam keadaan sehat karena kita pantau terus,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel