Bisnis.com, JAYAPURA - Setelah delapan bulan nasib Helikopter MI 17 TNI AD yang jatuh tak jelas rimbanya, hari ini Senin (10/2/2020) tim Kodam XVII Cendrawasih berhasil menemukan puing-puing heli tersebut di Pegunungan Kowr, Bolom-bolom, Distrik Oksob, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Komandan Kodim 1715/Yahukimo, Letnan Kolonel Infantri Eko Budi, mengakui, puing-puing yang diduga helikopter Mil Mi-17 telah ditemukan di kawasan Pegunungan Kowr, Bolom-bolom, Distrik Oksob, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
"Memang benar kepastian ditemukannya puing helikopter setelah Panglima Kodam XVII/Cenderawasih, Mayor Jenderal TNI Herman Asaribab, yang didampingi Komandan Korem 172/PWY, Kolonel Infantri Binsar Sianipar, dan Bupati Pegunungan Bintang, Costan Oktemka, Senin (10/2), melihat langsung dari udara," kata Budi, kepada Antara, Senin (10/2/2020).
Ia katakan, dengan adanya kepastian itu, maka akan diupayakan tim ke lokasi guna mengevakuasi jasad korban. "Kemungkinan pengangkatan puing-puing itu baru akan dilakukan Selasa (11/2) karena cuaca di wilayah itu sering berubah dan tidak bersahabat," kata Budi.
Sementara itu data yang dihimpun mengungkapkan lokasi heli Mil Mi-17 dengan nomor registrasi 5138 itu berada pada posisi 04 derajad 38 menit 20,9 detik Lintang Selatan dan 140 derajad 17 menit 41,2 detik Bujur Timur pada ketinggian 13.000 kaki dari permukaan laut.
Helikopter buatan Mil Helicopter, Rusia, itu diketahaui tergabung pada Pusat Penerbangan TNI AD dan menerbangkan 12 penumpang termasuk lima anggota Batalion Infantri 725/WRG.
Personel pengawak Mil Mi-17 itu adalah Kapten CPN Bambang sebagai flight engineer, Kapten CPN Aris sebagai pilot, Sersan Kepala Suriatna (T/I), Letnan Satu CPN Ahwar (kopilot), Prajurit Satu Asharul (mekanik), Prajurit Kepala Dwi Pur (mekanik), dan Sersan Dua Dita Ilham (bintara avionika).
Kemudian anggota Batalion Infantri 725/WRG yang turut dalam penerbangan itu adalah Sersan Dua Ikrar Setya Nainggolan (komandan regu), dengan anggota Prajurit Satu Yaniarius Loe (tamtama bantuan senapan otomatis), Prajurit Satu Risno (tamtama penembak senapan 1//GLM), Prajurit Dua Sujono Kaimudin (tamtama penembak senapan 2), dan Prajurit Dua Tegar Hadi Sentana (tamtama penembak senapan 4).