Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Keuangan China menyatakan akan mengurangi separuh tarif impor barang AS sekitar US$ 75 miliar bulan ini. Pemotongan akan berlaku mulai 14 Februari 2020. Disepakati pula waktu tersebut Itu untuk pemberlakuan pemotongan tarif AS untuk produk-produk China.
Dilansir Bloomberg, Kamis (6/2/2020), tarif hukuman yang diberlakukan China untuk barang-barang AS mulai 1 September tahun lalu diturunkan 10 persen menjadi 5 persen dan 5 persen menjadi 2,5 persen. Kedua negara mengatakan akan memangkas tarif barang-barang lain sebagai bagian dari kesepakatan tahap satu yang ditandatangani bulan lalu.
Sebagai respons dari kebijakan ini, Yuan menguat dengan tingkat offshore naik sebanyak 0,25 persen menjadi 6.9579 per dolar AS.
Dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia itu diketahui menghentikan perang dagang pada Januari 2020, meski ada banyak gesekan lain dalam hubungan China dan AS.
Sementara itu, tarif lainnya yang diberlakukan China terhadap barang AS akan tetap dan pemerintah akan terus memproses aplikasi untuk pembebasan tarif.
"China berharap bahwa kedua belah pihak dapat mematuhi dan menerapkan perjanjian untuk meningkatkan kepercayaan pasar, mempromosikan pengembangan hubungan ekonomi bilateral dan memfasilitasi pertumbuhan ekonomi global," ujar pernyataan itu.
Dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia itu diketahui menghentikan perang dagang pada Januari 2020, meski ada banyak gesekan lain dalam hubungan China dan AS.
Sementara itu, tarif lainnya yang diberlakukan China terhadap barang AS akan tetap dan pemerintah akan terus memproses aplikasi untuk pembebasan tarif.
"China berharap bahwa kedua belah pihak dapat mematuhi dan menerapkan perjanjian untuk meningkatkan kepercayaan pasar, mempromosikan pengembangan hubungan ekonomi bilateral dan memfasilitasi pertumbuhan ekonomi global," ujar pernyataan itu.