Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Temui Presiden Singapura, ini Harapan Wapres Ma'ruf Amin

Singapura menjadi investor terbesar di Indonesia. Dengan rekam jejak Singapura, dia mengharapkan Indonesia dapat bekerja sama sehingga pesantren terfasilitasi dengan pendidikan vokasi.
KH Ma'ruf Amin /Antara-Wahyu Putro
KH Ma'ruf Amin /Antara-Wahyu Putro

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin bertemu dengan Presiden Singapura Halimah Yacob membahas kerja sama pendidikan vokasi bagi santri pesantren. 

Ma’ruf mengatakan Singapura dan Indonesia memiliki kerja sama yang baik, apalagi Singapura menjadi investor terbesar di Indonesia. Dengan rekam jejak Singapura, dia mengharapkan Indonesia dapat bekerja sama sehingga pesantren terfasilitasi dengan pendidikan vokasi. 

“Kami berharap kerja sama di bidang pendidikan dan vokasi. Mereka [Singapura] sudah lama mengembangkan pendidikan dan juga vokasinya. Karena itu kami ingin melakukan kerja sama terutama dengan daerah-daerah termasuk pesantren,” katanya usai pertemuan di Shangri-La Hotel, Jakarta, Selasa (4/2).

Selain masalah pendidikan vokasi, salah satu pembahasan adalah terkait dengan kerukunan umat beragama lantaran baik Indonesia maupun Singapura negara yang majemuk dengan berbagai macam suku dan agama.  

“Kami ada keinginan untuk mengadakan dialog antar pemuka agama di dunia ini untuk membangun kerukunan antar agama supaya agama tidak menjadi sumber konflik. Pendekatan militer itu belum menyelesaikan konflik yang ada,” ujarnya. 

Selain itu, Ma’ruf ingin kedua negara mempererat kerja sama di bidang kesehatan agar sama-sama dapat mengantisipasi penyebaran virus corona yang telah terjadi di berbagai belahan dunia. Dia berharap Indonesia dan Singapura dapat bekerja sama mencari vakis penangkal virus corona. 

Pertemuan keduanya dilakukan setelah Presiden Halimah bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Bogor. Salah satu pembahasan yang dilakukan adalah soal perjanjian pajak berganda atau double taxation agreement .

Salah satu kerja sama dengan nilai terbesar di antaranya adalah Kawasan Industri Kendal dengan senilai Rp843 juta dengan menciptakan lapangan kerja bagi 8.000 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper