Bisnis.com, JAKARTA - KMP Salvatore terombang-ambing di tengah Selat Sunda usai mengalami mati mesin pada Senin (3/2/2020) sore.
Humas PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni, Syaifullahil Maslul dalam keterangan tertulisnya mengatakan bahwa kapal feri yang bertolak dari Pelabuhan Merak, Banten ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung itu mengalami mati mesin di dekat Pulau Panjurit, kurang lebih 2 mil dari Pelabuhan Bakauheni.
Syafullahil menjelaskan KMP Salvatore bertolak ke Pelabuhan Merak, pukul 17.17 WIB dari dermaga 3. Pelabuhan Bakauheni dengan membawa penumpang pejalan kaki 58 orang dan 41 kendaraan campuran.
"Pukul 17.37 WIB perwira kapal KMP. Salvatore melaporkan ke petugas STC (ship traffic control) Bakauheni bahwasanya kondisi kapal dalam keadaan mati atau black out dan melepaskan jangkar agar kapal tidak terbawa arus atau hanyut," katanya dikutip dari Antara pada Selasa (4/2/2020).
Selanjutnya, pada pukul 20.30 WIB, perwira kapal melaporkan kembali ke petugas STC Bakauheni untuk dilakukan evakuasi penumpang disebabkan mesin belum dapat dihidupkan.
Pukul 20.35 WIB, penanganan evakuasi dilakukan oleh pihak ASDP dan Basarnas dengan menggunakan tugboat ASDP Merak dan kapal milik Basarnas.
"Penumpang saat ini direlokasikan di ruang tunggu penumpang Pelabuhan Bakauheni," jelasnya.
Semua penumpang Kapal Feri KMP Salvatore tersebut selamat dan seluruhnya sudah dibawa ke ruang tunggu Pelabuhan Bakauheni.
Syaifullahil mengatakan langkah selanjutnya pascaevakuasi penumpang, kru kapal berupaya menghidupkan lagi mesin KMP Salvatore untuk menjemput kembali penumpangnya di Pelabuhan Bakauheni, dan meneruskan perjalanan ke Pelabuhan Merak.
"Penumpangnya sekarang menunggu kembalinya Kapal KMP Salvatore, karena barang-barang mereka masih ada yang tertinggal di kapal, seperti mobil," jelasnya.