Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengapresiasi gerak cepat yang dilakukan oleh warga dan berbagai pihak yang berhasil menemukan dan menyelamatkan dua arca peninggalan zaman mataram kuno.
Keduanya yaitu Arca Agastya dan Arca Nandi yang ditemukan saat warga tengah menggali tanah untuk membuat pembuangan limbah kotoran ternak sapi dengan menggunakan backhoe di Dusun Kalijeruk II, Desa Widodomartani, Ngemplak, Sleman.
"Kemendikbud mengapresiasi setiap upaya dari berbagai pihak untuk ikut serta melestarikan cagar budaya. Yuk, kunjungi dan lestarikan Cagar Budaya!" seperti dikutip dari twitter @Kemdikbud_RI.
Arca Agastya dan Arca Nandi tersebut kini telah berada di Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta (BPCB DIY) setelah diamankan Polsek Ngemplak, Sleman, Yogyakarta pada Rabu (29/1/2020).
Sebagai informasi, Agastya adalah murid pertama Siva (salah satu dewa tertinggi Hindu). Dia dikenal sebagai seorang pria tua berjenggot dengan perut besar dan memakai ornamen seperti mahokta di kepalanya. Dalam Hindu Purana, Agastya dikenal sebagai Rsi (pendeta tinggi) yang menyebarkan agama ke wilayah selatan India.
Dalam kebanyakan kasus di Indonesia, Agastya biasanya dapat ditemukan berdampingan dengan dewa yang lain atau mahluk setengah dewa lainnya dalam lingkaran hubungan Siva. Di Indonesia, Agastya dikenal sebagai Siva Mahaguru, salah satu dari emanasi/perwujudan Siva.
Arca Nandi merupakan penggambaran dari sapi Brahman jantan. Nandi digambarkan dalam posisi mendekam serta memiliki punuk dan gelambir di bawah leher./Kemendikbud
Nandi atau Nandiswara adalah lembu yang menjadi kendaraan Dewa Siwa dalam mitologi Hindu. Keberadaan Nandi seringkali dipresentasikan sebagai keberadaan Dewa Siwa itu sendiri. Candi yang mempunyai arca Nandi biasanya dikategorikan sebagai candi untuk pemujaan agama Hindu aliran Siwa.